Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tuduh Tentara Ukraina Eksekusi Tawanan Perang di Donbass

Kompas.com - 19/11/2022, 12:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin menuduh tentara Ukraina mengeksekusi lebih dari 10 tawanan perang Rusia menyusul beredarnya video di media sosial yang diduga berasal dari garis depan perang.

Dilansir dari Guardian, rekaman itu tampaknya menunjukkan sekelompok tentara Rusia muncul dari bangunan tambahan di halaman sebuah rumah dengan tangan di atas kepala sebelum mereka disuruh berbaring telungkup.

Namun, salah satu pria yang mengenakan pakaian serba hitam tampaknya mengarahkan senjatanya ke unit tentara Ukraina yang mengenakan ban lengan kuning saat ia muncul dari kakus yang setengah hancur.

Baca juga: Bagaimana Nasib Rongsokan Tank Rusia di Ukraina?

Rekaman itu, yang tampaknya diambil oleh seorang tentara Ukraina, menunjukkan bahwa semua orang Rusia, termasuk mereka yang berada dalam posisi tengkurap, tewas dalam kekerasan yang terjadi kemudian. Setidaknya ada 12 mayat.

Insiden itu dikatakan terjadi di pekarangan sebuah rumah di dekat desa Makiivka di wilayah Luhansk timur Ukraina, yang merupakan bagian dari wilayah yang lebih luas yang dikenal sebagai Donbass.

Baik lokasi maupun identitas orang-orang yang ditampilkan dalam video tidak dapat segera diverifikasi secara independen.

Kementerian pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Ukraina Terkini: Zelensky Tolak Gencatan Senjata Singkat dengan Rusia

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pembunuhan brutal terhadap prajurit Rusia ini bukanlah yang pertama atau satu-satunya kejahatan perang.

“Ini adalah praktik umum di Angkatan Bersenjata Ukraina yang secara aktif didukung oleh rezim Kyiv dan secara terang-terangan diabaikan oleh pendukung Baratnya," ujarnya.

Kementerian pertahanan Rusia melanjutkan dengan mengeklaim bahwa rekaman itu menunjukkan pembunuhan yang disengaja dan metodis terhadap lebih dari 10 prajurit Rusia yang tidak bisa bergerak oleh tentara Ukraina.

Juru bicara itu mengatakan pemerintah Ukraina akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tahanan yang disiksa dan dibunuh.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-268 Serangan Rusia ke Ukraina: Lewandowski Resah Rudal Hantam Polandia, Perang Ukraina Jadi Masalah Asia Juga

Konflik di Ukraina yang mengikuti keputusan Vladimir Putin untuk menginvasi negara itu pada 24 Februari telah membuat kedua belah pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.

Menanggapi tuduhan sebelumnya, kementerian luar negeri Ukraina mengatakan akan menyelidiki setiap insiden, meskipun tampaknya tidak ada penyelidikan yang sampai pada kesimpulan.

Kremlin belum membuat janji seperti itu sehubungan dengan sejumlah tuduhan penyiksaan terhadap para pejuang dan warga sipil di Ukraina oleh pasukannya dan tentara bayaran yang berperang atas nama Rusia.

Baca juga: Miliarder Industri Tambang Komitmen Berikan Rp 1 Triliun untuk Membangun Kembali Ukraina

Kejahatan perang didefinisikan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pelanggaran serius hukum internasional yang dilakukan terhadap warga sipil atau pasukan musuh selama konflik bersenjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com