KYIV, KOMPAS.com - Polandia mengatakan rudal yang menewaskan dua orang di Przewodów mungkin berasal dari pertahanan udara Ukraina.
Insiden itu terjadi saat Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal di seluruh Ukraina pada Selasa (15/11/2022) saat para pemimpin G20 bertemu di Bali.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan itu adalah serangan terencana lainnya yang ditujukan pada fasilitas infrastruktur energi negara itu.
Tujuh juta rumah dibiarkan tanpa listrik. Wakil kepala administrasi kepresidenan, Kyrylo Tymoshenko, menulis di Telegram bahwa situasi energi di seluruh Ukraina "kritis".
Swedia akan mengirimkan bantuan militer baru senilai 242 juta poundsterling ke Ukraina, paket bahan pertahanan terbesar hingga saat ini, yang mencakup sistem pertahanan udara, kata perdana menteri Ulf Kristersson.
Uni Eropa meningkatkan dukungannya ke Ukraina dengan meluncurkan misi bantuan militer, di mana hingga 15.000 tentara Ukraina akan dilatih di berbagai negara anggota Eropa.
Dalam pidato malamnya, Zelensky mengatakan "total 90 rudal" menghantam Ukraina.
Rudal menghantam kota-kota termasuk ibu kota, Kyiv, Lviv dan Rivne di barat, Kharkiv di timur laut, Kryvyi Rih dan Poltava di tengah, Odesa dan Mykolaiv di selatan, dan Zhytomyr di utara, yang dikatakan Ukraina sebagai gelombang serangan rudal terberat dalam hampir sembilan bulan perang.
Moldova mengatakan turut mengalami pemadaman listrik sebagai akibat dari serangan Rusia terhadap infrastruktur energi di negara tetangga Ukraina.
Negara itu pun meminta Moskwa menghentikan serangannya, dengan mengatakan, "Setiap bom yang jatuh di Ukraina juga mempengaruhi Moldova dan rakyat kami."
Paus Fransiskus pada Rabu (16/11/2022) mengutuk gelombang terbaru serangan rudal di Ukraina dan menyerukan gencatan senjata untuk mencegah risiko eskalasi konflik.
Baca juga: KTT G20 Berakhir, Macron Sebut Bantuan ke Ukraina Ampuh dan Serukan Perdamaian
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan rudal yang mendarat di negaranya dan menewaskan dua orang tampaknya merupakan "insiden kecelakaan."
Sangat mungkin bahwa roket buatan Rusia itu digunakan oleh pertahanan udara Ukraina, tambahnya.
Tidak ada alasan untuk percaya bahwa insiden rudal itu adalah serangan yang disengaja, atau bahwa roket itu diluncurkan oleh pihak Rusia, kata Duda sebagaimana dilansir Guardian.
Rudal itu jatuh pada Selasa (15/11/2022) di desa Polandia Przewodow, dekat perbatasan Ukraina dan menewaskan dua orang, kata kementerian luar negeri Polandia dalam sebuah pernyataan.