Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Rusia mengancam bahwa satelit komersial dari AS dan sekutunya bisa menjadi target yang sah jika terlibat dalam perang di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Departemen Non-proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia Konstantin Vorontsov dalam Komite Pertama Majelis Umum PBB.

Dilansir Reuters, Kamis (27/10/2022), Rusia memiliki kemampuan ofensif yang signifikan di ruang angkasa, layaknya AS dan China.

Baca juga: Krisis Akibat Invasi Rusia ke Ukraina Justru Percepat Transisi Energi

Pada 2021, Rusia meluncurkan rudal antisatelit untuk menghancurkan salah satu satelitnya di ruang angkasa.

Vorontsov mengatakan bahwa AS dan sekutunya mencoba memanfaatkan ruang angkasa untuk memaksakan dominasi Barat.

Dia menambahkan, penggunaan satelit-satelit dari Barat untuk membantu Ukraina dalam perang merupakan upaya yang sangat berbahaya.

Baca juga: Setelah Nissan dan Toyota, Mercedes-Benz Ikut Hengkang dari Rusia

Vorontsov menuturkan, satelit-satelit tersebut bisa menjadi target yang sah untuk serangan balasan.

Dia berujar, penggunaan satelit oleh Barat untuk membantu Uktaina merupakan langkah yang provokatif.

“Kita membicarakan keterlibatan komponen infratruktur sipil di ruang angkasa, termasuk komersial, oleh AS dan sekutunya untuk mempersenjatai konflik,” tutur Vorontsov.

Baca juga: Putin Pantau Langsung Latihan Nuklir Rusia, Simulasikan Serangan Nuklir Besar-besaran

Meski demikian, Vorontsov tidak secara spesifik menyebut satelit yang dimaksud.

Di sisi lain, Elon Musk mengatakan awal bulan ini bahwa perusahaannya, SpaceX, akan terus melanjutkan layanan internet di Ukraina melalui satelit Starlink.

Musk mengatakan, langkah tersebut dilanjutkan dengan alasan kebutuhan untuk berbuat baik.

Baca juga: Putin Beri Sinyal Rusia Kesulitan Tingkatkan Produksi Senjata untuk Perang di Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com