PEACH SPRING, KOMPAS.com - Sebuah keluarga terjebak 21 lantai (61 meter) di bawah tanah obyek wisata Goa Grand Canyon selama 26 jam setelah elevator yang harusnya mengangkut mereka rusak.
Rombongan yang seluruhnya berisi delapan orang itu awalnya memesan tur 45 menit dari situs bersejarah itu. Tetapi, lima dari mereka terjebak semalam setelah lift dilaporkan tidak berfungsi pada Minggu (23/10/2022) malam, di Peach Springs, Arizona.
Kantor Sheriff Coconino mengonfirmasi bahwa para pengunjung tidak terangkut dengan lift, dan diizinkan untuk menikmati suite seharga 1.000 dollar AS (Rp 16 juta) per malam dan fasilitas lainnya.
Kelima turis itu diangkat ke permukaan sekitar pukul 8 malam, dengan tiga anggota keluarga lainnya diselamatkan lebih awal.
“Saya berterima kasih karena mereka melakukan semuanya dengan sangat profesional, sangat aman,” kata Sherry Jimenez, salah satu dari mereka yang terjebak kepada ABC.
Setiap penyelamatan diperkirakan memakan waktu sekitar 25 menit untuk diselesaikan.
Akan tetapi, beberapa wisatawan yang sudah lanjut usia terpaksa terjebak lebih lama karena tidak dapat berjalan menaiki tangga.
Menantu perempuan Sherry, Felicia, terjebak di dasar lubang dengan dua putrinya yang masih kecil.
Sementara suaminya Michael, mencoba menggunakan tangga darurat kebakaran yang sempit untuk mengumpulkan lebih banyak bantuan.
Michael berhasil menaiki tangga darurat yang sempit dan reyot bersama putrinya yang berusia lima bulan dan dua tahun, dengan berpegangan pada pagar setelah sekitar 10 jam di bawah tanah.
Baca juga: Video Viral Ular Terjebak di Telinga Wanita Bikin Heboh Warganet
Tourists Rescued From 26-Hour Underground Stay in Grand Canyon Caverns https://t.co/O4EescqLto via @EntMagazine via @entmagazine pic.twitter.com/1AhZHKqbiB
— Sir Speedy Miami (@SirSpeedyMiami) October 25, 2022
Felicia juga dibantu oleh Pemadam Kebakaran Peach Springs bersama kedua anaknya. Namun dua dari tiga orang lainnya yang terjebak harus digendong karena mereka berusia 70-an.
Juru bicara Coconino County Jon Paxton mengatakan proses penyelamatan berjalan lama karena sistem tangganya mirip dengan tangga darurat eksternal dan ada kekhawatiran tentang keselamatan.
Satu anggota lainnya sebenarnya dapat melakukan perjalanan, tetapi memilih untuk tinggal bersama kerabat mereka yang sudah lanjut usia.
Sebelum melakukan tur, mereka memastikan bahwa itu dapat diakses oleh penyandang cacat, meski satu kerabat mengatakan dia 'sangat frustrasi'.
“Ini tahun 2022, hampir 2023, dan saya pikir aksesibilitas difabel pasti harus ditingkatkan sekarang. Anda tidak punya apa-apa untuk seseorang dengan kursi roda untuk bisa keluar,” kata Felicia sebagaimana dilansir Daily Mail pada Selasa (25/10/2022).