Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perwakilan Indonesia Ikuti Tradisi Lying-in-State Ratu Elizabeth II...

Kompas.com - 19/09/2022, 15:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Perwakilan Pemerintah Indonesia sempat mengikuti tradisi Lying-in-State Ratu Elizabeth II di Westminster Hall, London, Inggris sebelum ditutup pada Minggu (18/9/2022) malam.

Lying-in-state adalah tradisi di mana peti mati jenazah Ratu Elizabeth II ditempatkan di dalam gedung perlemen Inggris, Westminster Hall, untuk memungkinkan publik memberikan penghormatan.

Perwakilan Pemerintah Indonesia yang hadir dalam prosesi tersebut, yakni Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Inggris Desra Percaya.

Baca juga: Pangeran George dan Putri Charlotte Akan Ikut Prosesi Mengantar Peti Ratu Elizabeth Memasuki Gereja

Mendapat kesempatan langka mewakili Pemerintah dan rakyat Indonesia.. menghadiri prosesi 'Lying-in-State' untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah almh Ratu Elizabeth II di Westminster Hall pagi ini (18/9),” demikian tulis Dubes Desra dalam akun Instragam-nya.

Kompas.com mendapat izin mengutip posting Desra tersebut.

Desra mengarahkan Kompas.com untuk mengecek akun Instagram-nya ketika dimintai informasi terkait siapa perwakilan Pemerintah Indonesia yang akan hadir dalam pemakaman Ratu Elizabeth II pada hari ini, Senin (19/9/2022).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Desra Percaya, PhD (@desrapercaya)

Dalam keterangan di akun media sosialnya, Desra menyebut, dia hadir di lokasi pesemayamkan Ratu Elizabeth II dengan ditemani sang istri.

Kami berdua mengenakan pakaian serba hitam.. dan diijinkan menyampaikan penghormatan dari podium khusus.. sesuai protokol Istana,” tulis dia.

Baca juga: Biden Tak Naik Bus, Boleh Pakai ‘The Beast’ ke Pemakaman Ratu Elizabeth

Menurut Desra, sejumlah tamu undangan mulai dari Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan, Keluarga Kerajaan, Menteri, pejabat tinggi dan Duta Besar negara sahabat juga telah berada di London untuk mengikuti rangkaian kegiatan penghormatan terhadap Ratu Elizabeth II.

Ini termasuk untuk hadir dalam resepsi oleh Raja Charles III pada Minggu malam dan diakhiri dengan prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth Negara pada Senin.

Desra bercerita suasana London, khususnya di sekitar Palace of Westminster dan Westminster Abbey pada Minggu semakin ramai dengan antrean pengunjung dari berbagai kota dan negara.

Kondisi ini terjadi sekalipun banyak jalan yang ditutup dan siaran langsung prosesi lying-in-state tersedia di Youtube maupun di berbagai tempat publik seperti Hyde Park.

Pada posting itu, Desra sempat menyarankan kepada para kolega maupun masyarakat Indonesia di Inggris untuk selalu menjaga diri jika ingin ikut atau sedang dalam antrean panjang menghadiri lying-in-state Ratu Elizabeth II.

"Please stay safe, stay warm and stay hydrated," ungkap dia.

Ketika ditanya terkait agenda pemakaman Ratu Elizabeth II, Desra memastikan dirinya akan hadir dalam prosesi tersebut mewakili Pemerintah Indonesia.

"Ini saya sedang menuju ke acara pemakaman. Dengan istri saya," ucap Desra.

Baca juga: Link Live Streaming Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com