Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tetapkan Target Baru Bebaskan Semua Wilayah yang Diduduki Rusia

Kompas.com - 14/09/2022, 07:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina telah mengarahkan pandangannya untuk membebaskan semua wilayah yang diduduki oleh invasi pasukan Rusia.

Ukraian menetapkan target baru ini setelah belakangan berhasil mengusir pasukan Rusia kembali dalam serangan balasan cepat di wilayah timur laut dan ada indikasi lebih banyak bantuan militer AS.

Dalam pidato Selasa (13/9/2022) malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekitar 8.000 km persegi (3.100 mil persegi) telah dibebaskan sejauh ini, tampaknya semua berada di wilayah timur laut Kharkiv.

Baca juga: Rusia: Tak Ada Rencana Pertemuan Putin dan Zelensky di KTT G20 Bali

"Langkah-langkah stabilisasi telah dilakukan di sekitar setengah dari wilayah itu dan di seluruh wilayah lain dengan ukuran yang kira-kira sama, langkah-langkah stabilisasi masih berlangsung," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.

Luas total yang diucapkan oleh Zelensky kira-kira seukuran pulau Kreta di Yunani.

Sejak Rusia meninggalkan benteng utamanya di timur laut pada Sabtu (10/9/2022), pasukan Ukraina telah merebut kembali lusinan kota dalam perubahan momentum medan pertempuran yang menakjubkan.

Ini menandai kekalahan terburuk Rusia sejak hari-hari awal perang.

Di Washington DC, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat kemungkinan akan mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

"Pasukan Rusia telah meninggalkan posisi bertahan, khususnya di dalam dan sekitar Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina," kata seorang juru bicara AS.

Pasukan Rusia masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina di selatan dan timur, tetapi Kyiv sekarang melakukan serangan di kedua wilayah tersebut.

Baca juga: Rusia Klaim Kirim Serangan Besar, Ukraina Diminta Waspada Akan Langkah Tak Terduga Putin

Ukraina: 150.000 orang telah dibebaskan

Berbicara di alun-alun pusat Balakliia, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan 150.000 orang telah dibebaskan dari kekuasaan Rusia di daerah itu.

Balakliia adalah pusat pasokan militer penting yang diambil oleh pasukan Ukraina pada akhir pekan lalu.

Bendera Ukraina telah dikibarkan dan kerumunan besar berkumpul untuk menerima paket bantuan kemanusiaan di wilayah itu.

Sebuah pusat perbelanjaan telah dihancurkan tetapi banyak bangunan tetap utuh.

"Tujuannya adalah untuk membebaskan wilayah Kharkiv dan sekitarnya, semua wilayah yang diduduki oleh Federasi Rusia," kata Malyar di jalan menuju Balakliia, yang terletak 74 km (46 mil) di tenggara Kharkiv.

Pemerintah Ukraina khawatir Rusia akan meningkatkan serangan terhadap jaringan energinya saat musim dingin mendekat dan memohon teknologi anti-pesawat dari Barat untuk melindungi infrastruktur.

Baca juga: Armenia Minta Bantuan Rusia Pasca Bentrokan Berdarah di Perbatasan dengan Azerbaijan

Dengan pasukan Rusia di bawah tekanan, Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Scholz meminta Putin untuk menemukan solusi diplomatik sesegera mungkin, melakukan gencatan senjata, penarikan penuh pasukan Rusia, serta menghormati integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. Hal ini dikatakan oleh juru bicara Pemerintah Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com