LONDON, KOMPAS.com - Pendiri Microsoft Bill Gates meminta dunia semakin memprioritaskan penyelamatan nyawa di negara-negara termiskin di dunia, terutama yang masih diguncang pandemi Covid-19, ancaman perubahan iklim, dan meningkatnya biaya energi dan perang di Ukraina.
Dilansir dari Reuters, dermawan ini juga mengatakan bahwa telah terjadi "paradoks", bahwa setelah ancaman kesehatan global yang besar, pendanaan untuk mengatasi penyakit seperti malaria dan AIDS benar-benar dapat turun tahun ini.
"Saya sangat khawatir ... ironisnya, dalam menghadapi indikasi penyakit menular, (tapi) pada kenyataannya, tingkat pendanaan bisa turun," kata Gates dalam sebuah wawancara dengan Reuters pekan lalu.
Baca juga: Bill Gates Ingin Keluar dari Daftar Orang Terkaya di Dunia, Sumbang Rp 300 Triliun ke Yayasannya
Dia berbicara menjelang publikasi laporan tahunan Bill and Melinda Gates Foundation, yang membahas kemajuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di seputar pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesehatan.
Laporan tersebut menemukan bahwa pandemi telah membuat dunia keluar jalur pada hampir setiap indikator.
Kemajuan juga diseut perlu dipercepat dengan lima faktor untuk mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2030 pada isu-isu tertentu, seperti mengurangi kematian ibu atau mengakhiri kekurangan gizi.
Baca juga: Bill Gates Peringatkan Kemungkinan Adanya Pandemi Lain, Lebih Buruk dari Covid-19
"Sulit untuk melebih-lebihkan betapa pandemi ini membuat kemunduran dan sulit untuk melebih-lebihkan betapa perang di Ukraina juga makin menyulitkan," kata Gates.
Dia juga yang menunjukkan bahwa sebelum 2019, kesehatan global membaik di sebagian besar wilayah.
Baca juga: Bill Gates: Setelah Covid-19, Pandemi Lain mungkin Segera Terjadi
"Menyelamatkan nyawa di Afrika dan peduli dengan negara-negara termiskin harus terus dilakukan. Kita akan ditantang untuk mempertahankannya sebagai prioritas dan tidak mengurangi hal-hal itu," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.