Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Rusia: Indonesia Dukung Prinsip Satu China

Kompas.com - 16/08/2022, 11:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.om - Kantor berita Pemerintah Rusia TASS melaporkan bahwa Indonesia termasuk di antara negara yang mendukung prinsip Satu China.

TASS mengungkapkan hal tersebut dengan mengutip pernyataan dari Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sebuah wawancara dengan media nasional China yang diterbitkan pada Jumat (12/8/2022).

Wang Yi menyinggung Indonesia ketika menyebutkan nama-nama negara yang dia anggap memberikan dukungan terhadap prinsip Satu China di tengah ekslasi Selat Taiwan.

Baca juga: Taiwan Tolak Syarat Satu China untuk Ikut Rapat Besar WHO

Rusia menjadi negara pertama yang disebut Wang Yi.

“Rusia, Kamboja, Laos, Indonesia, Brunei, Malaysia, Vietnam, Singapura, Bangladesh, Yunani, Turki, Selandia Baru, dan negara-negara lain menyatakan dukungan mereka terhadap prinsip Satu China secara bilateral dan multilateral dan juga menyatakan harapan untuk mempertahankan situasi internasional dan regional yang damai dan stabil," kata Wang Yi, sebagaimana diberitakan TASS.

“Posisi China yang adil dan rasional membangkitkan dukungan luas,” ucap dia menekankan.

Situasi di Selat Taiwan dan di kawasan Asia-Pasifik seperti diketahui telah meningkat sejak beberapa hari lalu.

Hal ini terjadi setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan kunjungan ke Taiwan pada 2-3 Agustus, yang menuai kritik tajam dari China daratan.

Baca juga: Kenapa Banyak Pejabat AS Kunjungi Taiwan dan Bikin China Marah?

Beijing telah berulang kali memperingatkan AS bahwa mereka akan mengambil tindakan pembalasan, jika kunjungan Pelosi akan tetap dilakukan.

Pada 4 Agustus, Angkatan Darat China langsung menggelar latihan tembakan langsung dengan peluncuran rudal di enam wilayah perairan di sekitar Taiwan.

Manuver itu awalnya diagendakan berakhir pada 7 Agustus, tetapi kemudian diperpanjang tanpa batas waktu.

TASS dalam artikel berjudul “Russia, other states show support for One China principle — top diplomat”, memuat pernyataan dari seorang juru bicara Komando Teater Timur China yang menyatakan pada 10 Agustus semua tujuan latihan telah tercapai, tetapi tidak merinci apakah telah selesai.

Taiwan telah diperintah oleh pemerintahan sendiri sejak 1949, ketika sisa pasukan Kuomintang yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek (1887-1975) dikalahkan dalam Perang Saudara Tiongkok dan berlindung di pulau itu.

Taiwan telah melestarikan bendera dan beberapa simbol Republik China lainnya yang telah ada sebelum Komunis mengambil alih daratan.

TASS melaporkan, menurut posisi resmi China yang didukung oleh sebagian besar negara, termasuk Rusia, Pulau Taiwan merupakan salah satu provinsi China.

Baca juga: Setelah Ketua DPR, Giliran Rombongan Parlemen AS Kunjungi Taiwan di Tengah Ketegangan dengan China


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com