Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal The Line dan NEOM, Proyek Megacity Arab Saudi dengan 2 Gedung Pembelah Gurun

Kompas.com - 29/07/2022, 20:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEOM, KOMPAS.com - Arab Saudi sedang mencanangkan proyek megacity futuristik dengan dua gedung pencakar langit yang membelah hamparan gurun. Megaproyek ini bernama Kota NEOM dengan gedung The Line.

The Line berupa gedung pencakar langit dari kaca yang membentang lebih dari 170 kilometer dengan lebar 200 meter, berada di jantung megacity NEOM di Laut Merah.

NEOM dan The Line dirancang oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS untuk mendiversifikasi pemasukan negara kerajaan tersebut yang terlalu bergantung pada minyak.

Baca juga: Arab Saudi Akan Membelah Gurun dengan Gedung Pencakar Langit Kaca Sepanjang 120 Km

NEOM kali pertama diumumkan pada 2017, dan awalnya mengundang tanda tanya karena menawarkan layanan seperti taksi terbang dan pelayan robot. Arsitek dan ekonom juga mempertanyakan kelayakannya.

Mereka turut menyebutkan bahwa rencana NEOM selalu berubah selama bertahun-tahun, sehingga memicu keraguan apakah proyeknya akan menjadi kenyataan.

NEOM dulu disebut sebagai Silicon Valley-nya Arab Saudi, dengan pusat biotek dan digital yang tersebar seluas 26.500 kilometer persegi.

Namun, pada Senin (25/7/2022) Pangeran MBS menampilkan sketsa visi yang lebih ambisius, menggambarkan NEOM bebas mobil dan akan menjadi kota paling layak huni di Bumi sejauh ini.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS pada 10 januari 2021 di Istana Kerajaan saat meluncurkan proyek The Line, gedung pencakar langit dari kaca sepanjang 170 kilometer di NEOM, kota masa depan yang direncanakan menjadi megacity dengan energi terbarukan.AFP/BANDAR AL-JALOUD Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS pada 10 januari 2021 di Istana Kerajaan saat meluncurkan proyek The Line, gedung pencakar langit dari kaca sepanjang 170 kilometer di NEOM, kota masa depan yang direncanakan menjadi megacity dengan energi terbarukan.
"Konsepnya banyak berubah dari konsep awalnya, sehingga terkadang sulit menentukan arahnya: mengecilkan, memperbesar, atau membuat belokan agresif ke samping," kata Robert Mogielnicki dari Arab Gulf States Institute di Washington, dikutip dari AFP pada Rabu (27/7/2022).

Berapa populasi NEOM?

Pihak terkait sebelumnya mengatakan, populasi NEOM akan sebanyak satu juta tetapi Pangeran MBS menyatakan bahwa jumlah penduduknya akan mencapai 1,2 juta pada 2030, lalu naik menjadi sembilan juta pada 2045.

Angka penduduk yang besar itu termasuk bagian dari upaya menambah populasi nasional, yang menurut Pangeran MBS bakal diperlukan untuk menjadikan Arab Saudi sebagai negara raksasa ekonomi.

Target untuk 2030 adalah 50 juta orang dengan separuh warga Saudi dan separuh warga asing, naik dari sekitar 34 juta penduduk saat ini. Selanjutnya, pada 2040 targetnya 100 juta orang.

Baca juga:

Video promosi yang dirilis pada Senin (25/7/2022) berbunyi, NEOM akan ditenagai oleh 100 persen energi terbarukan dengan ventilasi alami sepanjang tahun untuk menciptakan iklim mikro.

Desain gedung pencakar langit The Line setinggi 500 meter dan membentang sepanjang 170 kilometer membelah gurun di pusat kota NEOM yang menjadi proyek megacity Arab Saudi, saat dipresentasikan pada 26 Juli 2022.NEOM via AFP Desain gedung pencakar langit The Line setinggi 500 meter dan membentang sepanjang 170 kilometer membelah gurun di pusat kota NEOM yang menjadi proyek megacity Arab Saudi, saat dipresentasikan pada 26 Juli 2022.
Torbjorn Soltvedt dari perusahaan intel risiko Verisk Maplecroft memaparkan, posisi NEOM baik untuk memanfaatkan energi matahari dan angin, juga ada rencana berjalan untuk menjadikan kota tersebut lokasi pabrik hidrogen hijau terbesar di dunia.

"Tetapi kelayakan NEOM secara keseluruhan masih belum jelas mengingat skala dan biaya proyek yang belum pernah terjadi sebelumnya," terangnya.

Dari mana dana untuk membangun NEOM dan The Line?

NEOM mengeklaim, penghuninya kelak akan bisa menjangkau semua kebutuhan sehari-hari dengan lima menit berjalan kaki. Akses ke fasilitas lain juga disediakan dengan ski luar ruangan dan kereta cepat dengan waktu ujung ke ujung selama 20 menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com