Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba McDonald's Terjun Bebas Setelah Hengkang dari Rusia

Kompas.com - 27/07/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – McDonald's kehilangan laba sebesar miliaran dollar AS setelah memutuskan hengkang dari Rusia.

Perusahaan makanan cepat saji multinasional asal AS tersebut mengaku kehilangan laba yang banyak di mana faktor utamanya adalah keluarnya perusahaan dari Rusia.

New York Post melaporkan, Selasa (26/7/2022), pendapatan keseluruhan perusahaan turun 3 persen atau menjadi 5,8 miliar dollar AS (Rp 87 triliun) pada kuartal kedua tahun ini.

Baca juga: Demi Santap McDonalds, Wanita Ini Nekat Memanjat Dapur Restorannya

Penurunan pendapatan tersebut sebagian besar karena McDonald's menutup restoran milik perusahaannya di Rusia dan Ukraina setelah perang pecah.

Dilansir Khaleej Times, McDonald's melaporkan penurunan laba hampir separuhnya, sebesar 46 persen dari tahun lalu.

Laba saat ini bekisar 1,2 miliar dollar AS (Rp 18 triliun) dari total pendapatan keseluruhan perusahaan yakni 5,8 miliar dollar AS (Rp 87 triliun).

Rusia adalah salah satu pasar internasional terbesar McDonald's. Dari 847 gerai McDonald's di Rusia, 84 persen adalah milik perusahaan.

Baca juga: Bekas Resto McDonalds Rusia Kekurangan Kentang Goreng

Pada saat yang sama, kenaikan harga menu McDonald's akibat inflasi memicu peningkatan penjualan global sebesar 9,7 persen.

Pada April, McDonald's mengumumkan bahwa perusahaan menaikkan harga menu rata-rata 8 persen.

Kepala Eksekutif McDonald's Chris Kempczinski mengatakan bahwa perusahaan menghadapi berbagai situasi yang sulit.

“Kami sekarang menghadapi perang di Eropa, inflasi berjalan pada level tertinggi dalam 40 tahun, suku bunga naik ke tingkat yang belum pernah kami lihat dalam beberapa tahun,” kata Kempczinski melalui telepon dengan sejumlah analis pada Selasa.

Baca juga: Baru Buka Sebulan, McDonalds Rusia Kekurangan Kentang Goreng karena Panen Buruk dan Sanksi Barat

Dia menuturkan, faktor-faktor tersebut berkontribusi pada sentimen konsumen yang lemah di seluruh dunia dan kemungkinan resesi global.

Kempczinski menambahkan, di satu sisi, lingkungan operasionalnya masih menantang, senagaimana dilansir New York Times.

“Sementara kami merencanakan berbagai skenario, saya yakin bahwa rencana dan orang-orang kami memposisikan McDonald's untuk mengatasi suasana ini lebih baik daripada yang lain,” ujar Kempczinski dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Bekas Restoran McDonalds di Rusia Punya Logo Baru, Ini Artinya

Berita video "McDonald’s Tutup Semua Restorannya di Rusia" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com