WASHINGTON DC, KOMPAS.com – McDonald's kehilangan laba sebesar miliaran dollar AS setelah memutuskan hengkang dari Rusia.
Perusahaan makanan cepat saji multinasional asal AS tersebut mengaku kehilangan laba yang banyak di mana faktor utamanya adalah keluarnya perusahaan dari Rusia.
New York Post melaporkan, Selasa (26/7/2022), pendapatan keseluruhan perusahaan turun 3 persen atau menjadi 5,8 miliar dollar AS (Rp 87 triliun) pada kuartal kedua tahun ini.
Baca juga: Demi Santap McDonalds, Wanita Ini Nekat Memanjat Dapur Restorannya
Penurunan pendapatan tersebut sebagian besar karena McDonald's menutup restoran milik perusahaannya di Rusia dan Ukraina setelah perang pecah.
Dilansir Khaleej Times, McDonald's melaporkan penurunan laba hampir separuhnya, sebesar 46 persen dari tahun lalu.
Laba saat ini bekisar 1,2 miliar dollar AS (Rp 18 triliun) dari total pendapatan keseluruhan perusahaan yakni 5,8 miliar dollar AS (Rp 87 triliun).
Rusia adalah salah satu pasar internasional terbesar McDonald's. Dari 847 gerai McDonald's di Rusia, 84 persen adalah milik perusahaan.
Baca juga: Bekas Resto McDonalds Rusia Kekurangan Kentang Goreng
Pada saat yang sama, kenaikan harga menu McDonald's akibat inflasi memicu peningkatan penjualan global sebesar 9,7 persen.
Pada April, McDonald's mengumumkan bahwa perusahaan menaikkan harga menu rata-rata 8 persen.
Kepala Eksekutif McDonald's Chris Kempczinski mengatakan bahwa perusahaan menghadapi berbagai situasi yang sulit.
“Kami sekarang menghadapi perang di Eropa, inflasi berjalan pada level tertinggi dalam 40 tahun, suku bunga naik ke tingkat yang belum pernah kami lihat dalam beberapa tahun,” kata Kempczinski melalui telepon dengan sejumlah analis pada Selasa.
Baca juga: Baru Buka Sebulan, McDonalds Rusia Kekurangan Kentang Goreng karena Panen Buruk dan Sanksi Barat
Dia menuturkan, faktor-faktor tersebut berkontribusi pada sentimen konsumen yang lemah di seluruh dunia dan kemungkinan resesi global.
Kempczinski menambahkan, di satu sisi, lingkungan operasionalnya masih menantang, senagaimana dilansir New York Times.
“Sementara kami merencanakan berbagai skenario, saya yakin bahwa rencana dan orang-orang kami memposisikan McDonald's untuk mengatasi suasana ini lebih baik daripada yang lain,” ujar Kempczinski dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Bekas Restoran McDonalds di Rusia Punya Logo Baru, Ini Artinya
Berita video "McDonald’s Tutup Semua Restorannya di Rusia" dapat disimak di bawah ini