Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden ke Palestina, Bawa Bantuan Rp 1,5 Triliun untuk RS dan Janji Buatkan Jaringan 4G

Kompas.com - 17/07/2022, 09:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

BETLEHEM, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi Palestina pada Jumat (15/7/2022) dengan membawa bantuan serta menjanjikan sejumlah hal.

Dikutip dari BBC, AS memberikan dana 100 juta dollar (Rp 1,5 triliun) untuk membantu Rumah Sakit Augusta Victoria di Bukit Zaitun, Yerusalem Timur yang dicaplok Israel. Lokasi itu belum pernah dikunjungi oleh presiden sebelumnya.

RS Augusta Victoria adalah pusat perawatan kanker utama untuk pasien dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Bantuan juga diberikan AS ke lima RS lain di dekatnya.

Baca juga: Biden: Palestina Butuh Penyelesaian Jalur Politik

Kemudian di Tepi Barat, Joe Biden bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kembali menyatakan komitmen lamanya untuk menciptakan negara Palestina yang merdeka.

Namun, Biden mengatakan bahwa saat ini belum ada alasan tepat untuk memulai kembali pembicaraan damai dengan Israel.

Mahmoud Abbas yang berusia 86 tahun menanggapinya dengan berkata, solusi dua negara di satu wilayah atau two-states untuk konflik Israel-Palestina mungkin tidak akan bertahan lama.

Amerika Serikat berusaha memperbaiki hubungan dengan Palestina yang putus di bawah pemerintahan AS terakhir. Dalam perjalanan kepresidenan kali ini, Biden juga mengumumkan banyak bantuan ekonomi serta dukungan lainnya seperti pembuatan jaringan telepon 4G.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden ketika menghadiri hari pertama pertemuan KTT G7 di Elmau Castle, Jerman selatan, 26 Juni 2022.AFP/LUKAS BARTH Presiden Amerika Serikat Joe Biden ketika menghadiri hari pertama pertemuan KTT G7 di Elmau Castle, Jerman selatan, 26 Juni 2022.
Akan tetapi, kunjungan Biden ke Palestina tepatnya di Tepi Barat dan Gaza turut diwarnai aksi protes. Para aktivis mengatakan, AS bukan perantara yang jujur.

"Dia (Biden) di sini jelas hanya untuk satu tujuan: membantu Israel, bukan Palestina," ujar aktivis bernama Jude Salhi di Ramallah.

Baca juga:

Pemerintahan Palestina terbagi atas Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) yang mengendalikan sebagian Tepi Barat, dan kelompok milisi Hamas yang menguasai Gaza.

Pada saat yang sama, terjadi pergeseran sayap kanan dalam politik Israel sehingga Palestina terjebak dalam serangkaian pemilihan umum tanpa hasil meyakinkan selama tiga tahun terakhir. Artinya Palestina tidak memiliki pemerintahan yang stabil.

"Saat kami mendengar Pemerintah Amerika, termasuk presiden mengatakan 'solusi dua negara', semua orang membuat, Anda tahu, semacam senyuman," kata koresponden politik Times of Israel, Tal Scheider.

"Solusi dua negara apa? Ini benar-benar di luar pembahasan Israel," lanjutnya.

Baca juga: Reformasi Saudi dan Kemungkinan Normalisasi dengan Israel

Dalam kunjungan Biden ke Palestina, ia juga melewati mural mendiang jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang dilukis di dinding beton setinggi delapan meter yang mengelilingi Yerusalem. Mural itu dilewati Presiden AS dalam perjalanan menuju Betlehem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com