Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Menyamar Jadi Petugas Keamanan Menipu Staf Bank hingga Serahkan Rp 3 Miliar

Kompas.com - 11/07/2022, 20:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

LONDON, KOMPAS.com - Perampok yang menyamar sebagai petugas keamanan swasta Inggris (G4S) berhasil menipu staf bank untuk menyerahkan enam kotak uang tunai berisi £150.000 poundsterling atau hampir Rp 3 miliar.

Dilansir dari The Sun pada Minggu (11/7/2022), perampok itu diduga menunjukkan kartu identitas palsu sebelum mengambil dua kotak uang sekaligus.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Perampok Setor Uang Hasil Curian di ATM Bank yang Dirampok | Bayi Baru Lahir Ditemukan Hidup Berkat Anak Anjing

Padahal berdasarkan aturannya, setiap petugas seharusnya hanya dapat membawa satu koper.

Perampok tersebut diduga memiliki komplotan yang menjadi sopir yang menunggu di tikungan di Brixton, London Selatan untuk membantu melarikan diri.

Staf bank Santander baru curiga ketika petugas keamanan gadungan itu tidak kembali untuk menandatangani kotak yang masing-masing berisi 25.000 poundsterling (hampir Rp 500 juta).

“Staf pergi ke luar dan terkejut melihat tidak ada penjaga atau van. Dia telah menghilang dalam sekejap dengan uang,” kata salah satu sumber kepada The Sun.

Staf bank kemudian menelepon G4S (perusahaan jasa keamanan) yang kemudian memberitahu bahwa tidak ada pengambilan uang yang dijadwalkan.

"Uang itu lenyap diserahkan begitu saja."

Baca juga: Harta Perang Romawi Berusia 1.900 Tahun yang Dirampas Perampok Ditemukan di Yerusalem

Sumber lain mengatakan: “Dia (perampok) sebenarnya tidak berseragam G4S. Penyelidikan harus diajukan.”

Kotak uang tersebut memiliki kunci kode, tapi kini dikhawatirkan orang dalam mungkin telah terlibat dan membantu.

Detektif Flying Squad Inggris tengah meminta keterangan staf bank terkait dan menganalisis CCTV pelakunya.

Mantan kepala detektif Inggris Barry Phillips mengatakan: “Ini adalah kejahatan yang unik. Saya belum pernah mendengar hal seperti itu.”

Santander mengatakan pihaknya bekerja sama dengan polisi. Perusahaan jasa keamanan G4S menolak berkomentar.

Baca juga: Perampok Curi Uang di Bank lalu Setor Tunai di ATM Bank yang Sama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com