Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tulisan Tangannya Jelek, Aksi Perampok Ini Akhirnya Digagalkan Aparat

Kompas.com - 14/08/2021, 21:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang pria Inggris diduga merusak perampokan bank yang dirancangnya sendiri, karena catatan tulisan tangan yang buruk sehingga tidak terbaca oleh kasir.

Alan Slattery yang berusia 67 tahun, dituntut atas beberapa kali upaya perampokan di East Sussex oleh. Namun aksinya tak selalu mulus, hanya satu aksi pencuriannya sukses mengeruk 3.300 dollar AS (Rp 4,7 miliar), sementara dua upaya kejahatannya yang lain gagal.

Baca juga: Ingin Cium Bau Sepatu Wanita, Pria Ini Nekat Lakukan Pencurian

Pensiunan itu mencoba merampok Nationwide Building Society pada pagi 18 Maret, dengan menyelipkan sebuah kertas label ke teller. Tetapi, dia keluar dari sana tanpa uang tunai, karena teller tidak dapat membaca tulisannya.

Hanya setelah dia pergi, staf mengetahui bahwa catatan itu sebenarnya berisi ancaman "Pengamanan Anda tidak akan menghentikan apa yang saya dapatkan. Serahkan saja 10-an dan 20-an (dollar AS), Pikirkanlah tentang pelanggan."

“Catatan berisi ancaman yang dengan tulisan tangan Slattery yang buruk menggagalkan usahanya sendiri untuk merampok bank,” ujar Polisi Susse dalam pernyataannya melansir New York Post pada Kamis (12/8/2021).

Tapi Slattery tetap melakukan upaya perampokan dengan cara yang sama, meski percobaan pertamanya berantakan.

Pada 26 Maret dia kembali menyelipkan label catatan ke teller di Nationwide Building Society, yang bisa membaca tulisannya, dan menyerahkan uang tunai sekitar 3.300 dollar AS (Rp 4,7 miliar).

Rekaman pengawasan menunjukkan Slattery naik bus sesudahnya, dan dia diidentifikasi melalui perusahaan bus melalui foto di kartu pasnya.

Baca juga: Berniat Rampok ATM, Pria Ini Malah Terjebak di Dinding

Slattery lalu melancarkan penyerangan lagi untuk terakhir kalinya sebelum polisi mendakwanya, kali ini di bank NatWest pada 1 April.

Dia sekali lagi menggunakan catatan, tetapi kali ini teller memberlikan perlawanan dan menakuti Slattery, yang kemudian meninggalkan bank tanpa mengambil apa pun.

Polisi menangkap Slattery yang berjalan di dekat rumahnya kemudian karena perampokan dan percobaan perampokan.

“Di rumahnya, polisi menemukan "label tempel" yang cocok dengan salah satu catatan tempelnya,” kata pernyataan itu.

"Insiden-insiden ini menyebabkan ketakutan dan kesusahan bagi karyawan yang bekerja di bank, dan masyarakat luas," kata Detektif Constable Jay Fair dalam sebuah pernyataan.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua korban dan saksi yang mendukung penyelidikan kami, dan saya senang melihat beratnya pelanggaran yang tercermin dalam hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan.”

Menurut pernyataan polisi, Slattery akhirnya dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan dua tahun di bawah pengawasan di Pengadilan Lewes Crown pada 16 Juli.

Baca juga: Suami Bunuh dan Rampok Istri Sendiri, tapi Mengaku Dibobol Maling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com