Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gletser di Gunung Italia Runtuh, Korban Meninggal Bertambah, Belasan Masih Hilang

Kompas.com - 05/07/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CBS News

ROMA, KOMPAS.com - Tim penyelamat memperingatkan pada hari Senin (4/7/2022) bahwa harapan untuk menemukan orang yang selamat dalam longsoran salju yang dipicu runtuhnya gletser Italia selama gelombang panas semakin berkurang.

Insiden ini sudah menewaskan sedikitnya 7 orang.

Dilansir CBS News, pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu berapa banyak pendaki yang terkena dampak ketika gletser runtuh pada hari Minggu (3/7/2022) di Marmolada, gunung tertinggi di Dolomites Italia.

Baca juga: Jembatan Bersejarah Pakistan Runtuh Diterjang Banjir dari Gletser yang Mencair karena Gelombang Panas

Keruntuhannya menyebabkan es dan batu bergemuruh menuruni lereng dengan kecepatan 185 mil per jam, menurut kepala provinsi Trento Maurizio Fugatti.

Pada hari Senin, tim penyelamat yang dipersenjatai dengan drone termal mencari panas tubuh dari calon penyintas yang terperangkap dalam es.

Tetapi peluang untuk menemukan korban selamat tambahan sekarang "sangat tipis," karena terlalu banyak waktu telah berlalu sejak longsoran mematikan terjadi, kata kepala Layanan Penyelamatan Alpine regional Giorgio Gajer.

Baca juga: Satu-satunya Gletser Tropis Kebanggaan Indonesia Bisa Punah pada 2025

Penyelamat Gino Comelli mengatakan enam mayat ditemukan dari gunung, mengatakan mereka yang ditemukan "terkoyak" sebagai akibat dari tragedi itu.

Jumlah korban tewas meningkat saat misi pencarian dan penyelamatan dilancarkan di Marmolada pada Senin.

Fugatti mengkonfirmasi tujuh kematian pada sore hari, sementara delapan orang menderita luka-luka dan setidaknya 14 lainnya masih hilang.

Dua dari pejalan kaki yang terluka dilaporkan ditemukan dalam kondisi kritis, dan hanya tiga dari yang meninggal yang dapat segera diidentifikasi.

Baca juga: Gletser Besar Antartika Diprediksi Meleleh Lebih Cepat, disebut Awal Skenario Kiamat

Masih belum jelas persis berapa banyak orang yang terperangkap dalam longsoran salju, karena laporan orang hilang terus mengalir sepanjang hari.

Bencana melanda satu hari setelah rekor suhu tertinggi 50 derajat Fahrenheit tercatat di puncak gletser, yang merupakan yang terbesar di Pegunungan Alpen Italia.

Gletser telah melemah oleh pemanasan global selama beberapa dekade, kata para ahli.

Juru bicara Penyelamatan Alpine Michela Canova mengatakan kepada AFP bahwa longsoran salju, es, dan batu menghantam jalura kses, dan beberapa di antaranya hanyut.

Baca juga: Gletser di Antartika Dinamai Gletser Glasgow, Sesuai Kota Tuan Rumah KTT Iklim

Seorang juru bicara provinsi Trento mengatakan orang-orang masih dilaporkan hilang.

Kepala jaksa Trento Sandro Raimondi dikutip oleh Corriere della Sera mengatakan dia khawatir jumlah korban tewas "bisa dua kali lipat jika tidak tiga kali lipat," berdasarkan jumlah mobil yang ditinggalkan tanpa pengawasan di tempat parkir dekat gunung.

Tetapi Canova mendesak agar berhati-hati, dengan mengatakan jumlah total pendaki yang terlibat "belum diketahui."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com