Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Renard Widarto
Pengusaha

Millennial, Pengusaha & Mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro

Krisis Sri Lanka: Kegagalan Manajemen dan Tata Kelola Keuangan

Kompas.com - 23/06/2022, 10:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI-HARI ini, Presiden Gotabaya Rajapaksa mungkin merupakan orang yang paling pusing di dunia.

Anda mungkin terus mengikuti perkembangan mengenai krisis yang terjadi di Sri Lanka. Negara ini mengalami gagal bayar hutang luar negeri sebesar 51 miliar Dollar AS.

Krisis ini merupakan terparah yang dialami oleh Sri Lanka sejak merdeka tahun 1948. Consumer price index (CPI) di Sri Lanka pada bulan Mei 2022, bahkan tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 45,3 persen year on year, melansir data dari Channel News Asia.

CPI merupakan indeks statistik yang sering digunakan untuk mengidentifikasi periode inflasi.

Terjadi kelangkaan makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang semakin parah. Krisis ekonomi yang kronis tersebut tentu berpotensi besar meluas menjadi krisis kemanusiaan.

Berbagai demonstrasi dan kerusuhan terus terjadi di beberapa kota di Sri Lanka.

Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka saat ini mulai menjabat sejak November 2019. Ia mengawali kariernya sebagai perwira militer Angkatan darat pada kecabangan infantri dan kemudian pensiun dini dengan pangkat Letnan Kolonel.

Gotabaya kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Mahinda Rajapaksa yang juga kakak kandungnya, pada periode 2005-2015.

Ketika Gotabaya terpilih menjadi Presiden, Mahinda Rajapaksa-lah yang gantian ditunjuk sebagai Perdana Menteri.

Tidak dapat dipungkiri popularitas Mahinda merupakan faktor yang signifikan dalam kemenangan adiknya dalam pemilu presiden.

Total ada empat orang Rajapaksa dalam kabinet yang dibentuk Presiden Gotabaya: tiga orang saudara kandung dan seorang keponakan presiden.

Salah satunya adalah Basil Rajapaksa, adik kandung presiden yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan.

Belakangan keempat Rajapaksa tersebut, semuanya mengundurkan diri dari kabinet akibat tekanan publik yang kuat pada April 2022 yang lalu.

Mahinda Rajapaksa merupakan pemimpin yang begitu populer di Sri Lanka. Salah satu pencapaian terbesar pada masa pemerintahannya adalah berakhirnya perang sipil di Sri Lanka pada tahun 2009.

Mahinda kemudian melakukan langkah yang begitu populer di mata rakyatnya: pembangunan berbagai macam infrastruktur monumental yang ambisius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com