Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Renard Widarto
Pengusaha

Millennial, Pengusaha & Mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro

Krisis Sri Lanka: Kegagalan Manajemen dan Tata Kelola Keuangan

Kompas.com - 23/06/2022, 10:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sri Lanka adalah negara kecil berbentuk pulau yang luas wilayahnya kurang lebih hanya sebesar luas provinsi Jawa Barat ditambah Jawa Tengah. Populasi rakyat Sri Lanka saat ini kurang lebih hanya 22 juta jiwa.

Data dari World Bank mencatat pada April 2022, sekitar 11,7 persen rakyat Sri Lanka hidup dalam kemiskinan dengan pendapatan kurang dari 3,2 dollar AS per hari.

Berarti ada sekitar 2,5 juta rakyat Sri Lanka yang pendapatannya kurang dari Rp 1,5 juta per bulan.

Dengan gambaran tersebut, Anda juga sudah pasti tahu bahwa Sri Lanka bukanlah negara kaya raya.

Maka pendanaan berbagai proyek monumental tersebut tentu dengan hutang luar negeri, terutama Pemerintah Tiongkok.

Salah satu proyek infrastruktur yang sempat menjadi kontroversi adalah pembangunan Bandara Mattala Rajapaksa International Airport yang dibangun dengan dana pinjaman dari Tiongkok dan diresmikan pada tahun 2013.

Bandara tersebut sempat mendapat predikat The World’s Emptiest International Airport dari Forbes.

Bandara ini mencapai masa ‘puncaknya’ pada tahun 2004 dengan hanya melayani sekitar 20.000 penumpang per tahun dan terus menurun sampai sekitar 2.000 penumpang saja per tahun pada 2019.

Padahal bandara ini dirancang untuk melayani satu juta penumpang per tahun.

Sri Lanka juga bukan negara yang kekurangan bandara, total sampai saat ini telah ada 21 bandara yang mampu melayani penerbangan domestik dan internasional.

Belakangan ada dua proyek infrastruktur yang menjadi sorotan saat terjadi krisis ekonomi : Pembangunan Pelabuhan Hambantota dan Colombo Port City.

Pembangunan dari kedua infrastruktur tersebut saja, diperkirakan telah menghabiskan biaya sebesar 17 milliar Dollar AS, atau setara dengan satu per tiga dari total hutang luar negeri Sri Lanka yang gagal dibayarkan hari ini.

Kedua proyek tersebut belakangan tidak memenuhi ekspetasi finansial dan akhirnya menjadi beban keuangan negara.

Beberapa pengamat menilai bahwa pembangunan berbagai proyek infrastruktur tersebut sifatnya unnecessary atau sebenarnya tidak diperlukan.

Pembangunan berbagai proyek infrastruktur tersebut merupakan proyek monumental dengan kepentingan politik untuk mendapatkan hati dan popularitas dari rakyat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com