Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Protes Netizen Malaysia Soal Masakan Terbaik di Dunia | Tentara Rusia Keluhkan Kondisi Perang

Kompas.com - 09/06/2022, 05:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Reaksi netizen Malaysia soal daftar Masakan Terbaik di Dunia yang dikeluarkan Taste Atlas menjadi berita internasional paling populer di Kompas.com.

Ditempatkan pada posisi 5 terbawah dari 50 negara, sejumlah Malaysia membandingkan masakan negaranya dengan negara lain yang ada di posisi atas, salah satunya Indonesia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-104 Serangan Rusia ke Ukraina, Pertempuran di Kota Severodonetsk Memanas, Bank Dunia Peringatkan Stagflasi

Selain itu berita populer global lainnya datang dari Ukraina, di mana sejumlah pasukan Rusia mulai menyuarakan buruknya kondisi mereka di medan perang.

Perang yang sudah berlangsung lebih dari 100 hari itu dilaporkan telah membuat sejumlah pasukan Moskwa kelelahan, terutama karena lamanya waktu perang dan minimnya bantuan medis maupun makanan.

Berikut kami rangkum berita populer global Kompas.com edisi Rabu (8/6/2022) hingga Kamis (9/6/2022).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] 300 Penembakan di AS Hanya Dalam 4 Hari | Spekulasi Pengunduran Diri Paus Fransiskus

1. Kalah Jauh dari Indonesia dalam Daftar Masakan Terbaik di Dunia, Warganet Malaysia Mencak-mencak

Berdasarkan peringkat 50 masakan terbaik di dunia yang dikeluarkan TasteAtlas, Malaysia hanya berada di peringkat 46 atau berada di posisi 5 terbawah.

Hal ini pun membuat warga Malaysia tidak percaya.

Taste Atlas mengunggah pembaruan peringkat masakan dunia per Juni 2022 di Twitter pada Sabtu (4/6/2022). Bagaimana tanggapan netizen Malaysia atas hasil pemeringkatan itu? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ahli Yakin Malaysia Airlines MH370 Jatuh 2.000 Km dari Perth, Kenapa Belum Ada Pencarian Ulang?

2. Tentara Rusia Keluhkan Kondisi di Medan Perang: Lelah, Tak Ada Bantuan Medis dan Makanan

Tentara Rusia berhasil maju perlahan di medan perang dalam pertempuran sengit di Donbas, tetapi capaian itu datang dengan harga tinggi bagi pasukan yang berada di garis depan invasi Rusia ke Ukraina.

Bukti menunjukkan bahwa korban tentara berpangkat tinggi meningkat, sementara beberapa unit tentara Rusia mengaku kelelahan saat serangan Rusia ke Ukraina bergerak melewati batas 100 hari.

Saat konflik berlanjut, beberapa pejuang telah secara terbuka menyuarakan keluhan kepada Vladimir Putin, untuk penyelidikan kondisi medan perang dan apakah penempatan mereka ke garis depan bahkan legal. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Dituding Jadi Penyebab Krisis Pangan Global, Rusia Bahas Koridor Pangan dari Ukraina dengan Turki

3. Dubes Ukraina Syok Dengar Pernyataan Edy soal Invasi Rusia ke Ukraina

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin angkat bicara mengenai pernyataan Gubernur Sumatra Edy Rahmayadi mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya, Edy dalam acara Sumatranomic ke-3 di Medan pada Senin (6/6/2022) mengatakan bahwa jika dia menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin, dirinya sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Dalam jumpa pers via daring pada Rabu (8/6/2022), Hamianin mengaku sangat syok dan sangat kecewa dengan pernyataan Edy tersebut. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: 12 Perwira Rusia Dihukum karena Kirim 600 Wajib Militer ke Ukraina

4. Politik Lucu Negeri Kanguru

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese baru saja melakukan kunjungan bilateral ke Indonesia. Presiden Joko Widodo menerimanya di Istana Bogor, Jawa Barat (6/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com