Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Cacar Monyet di Luar Afrika Melonjak Tiga Kali Lipat dalam Seminggu

Kompas.com - 06/06/2022, 16:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

JENEWA, KOMPAS.com - Ada 780 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di negara-negara di mana virus biasanya tidak ditemukan, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (5/6/2022).

Itu kira-kira tiga kali lipat dari 257 kasus yang dilaporkan seminggu lalu.

Baca juga: Cacar Monyet Masuk Singapura, Muncul 1 Kasus di Bandara Changi

Dikatakan angka tersebut - selama tiga minggu terakhir - mungkin masih tergolong rendah dan menilai tingkat risiko global sebagai "sedang".

Infeksi ini biasanya ringan, tetapi ini merupakan pertama kalinya cacar monyet menyebar luas di luar Afrika Tengah dan Barat.

WHO mengatakan kasus telah diidentifikasi di 27 negara di mana belum "endemik", yang berarti diperkirakan akan ditemukan lagi di tempat lain.

Sebagian besar kasus baru ini berada di Eropa dan Amerika Utara serta sejumlah kecil di Meksiko, Argentina, Maroko, dan Uni Emirat Arab.

Inggris memiliki kasus terbanyak, dengan 207, diikuti oleh Spanyol dengan 156 dan Portugal dengan 138.

Baca juga: CDC: Cacar Monyet Ada 700 Kasus di Seluruh Dunia

Dalam pembaruan terbarunya, WHO mengatakan beberapa negara melaporkan bahwa kasus-kasus baru muncul di luar kontak yang diketahui dari kasus-kasus yang dikonfirmasi sebelumnya.

Menurut WHO, hal itu menunjukkan bahwa rantai penularan "terlewatkan melalui sirkulasi virus yang tidak terdeteksi".

"Sangat mungkin negara lain akan mengidentifikasi kasus dan akan ada penyebaran virus lebih lanjut," tambahnya sebagaimana dilansir BBC.

Sementara risiko kesehatan manusia saat ini untuk masyarakat umum "tetap rendah", risiko kesehatan masyarakat bisa "menjadi tinggi" jika virus menyebar luas di negara-negara yang biasanya tidak ditemukan, katanya.

Tidak ada kematian yang dilaporkan akibat wabah saat ini.

Badan kesehatan global itu mengatakan sebagian besar, tetapi tidak semua, dari kasus yang dilaporkan sejauh ini melibatkan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Tidak ada bukti bahwa cacar monyet ditularkan secara seksual, tetapi ditularkan melalui kontak dekat.

Baca juga: WHO: Cacar Monyet Belum Akan Jadi Pandemi, Bukan Virus Gay

Organisasi itu mengatakan banyak kasus tidak menunjukkan gambaran klinis khas cacar monyet, dengan beberapa menggambarkan pustula muncul sebelum gejala seperti demam.

Sebagian besar kasus virus hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, bengkak, nyeri punggung, nyeri otot, serta ruam yang melewati berbagai tahap.

Namun, cacar monyet terkadang bisa lebih parah, dan telah dilaporkan menyebabkan kematian di Afrika Barat di masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com