Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Peringatkan Barat Soal Bahaya Eskalasi Konflik jika Kirim Senjata Jarak Jauh ke Ukraina

Kompas.com - 30/05/2022, 13:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan kekuatan Barat agar tidak memasok Ukraina dengan senjata yang mampu menyerang wilayah Rusia, menyebut langkah itu akan menjadi "langkah serius menuju eskalasi yang tidak dapat diterima".

Pernyataan Lavrov, yang dilaporkan pada Kamis (26/5/2022) oleh kantor berita Rusia TASS, keluar saat Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat lainnya memberi senjata yang semakin canggih ke Ukraina sementata Moskwa terus maju dengan serangannya di Donbas.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-95 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran untuk Sievierodonetsk Berlanjut, Zelensky Kunjungi Garis Depan di Kharkiv

Lavrov berharap "orang waras" di negara-negara Barat akan memahami bahaya langkah untuk lebih meningkatkan persenjataan Ukraina.

“Masih ada beberapa (senjata) yang tersisa di sana,” kata Lavrov dikutip oleh saluran Arab RT dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (27/5/2022).

Washington dilaporkan mengadakan diskusi dengan Kyiv tentang bahaya eskalasi, dalam konflik yang sekarang berjalan lebih dari tiga bulan, jika ingin meluncurkan serangan jauh di dalam Rusia, mengutip pejabat AS dan diplomatik yang tidak disebutkan namanya.

Namun, pembicaraan di belakang layar tidak mengarah pada pengenaan pembatasan geografis eksplisit pada penggunaan senjata yang dipasok ke pasukan Ukraina, kata para pejabat kepada Reuters pada Kamis (26/5/2022).

Laporan itu muncul saat Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memohon kepada negara-negara Barat untuk memberikan senjata berat kepada Kyiv.

Dia mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di Twitter bahwa negaranya membutuhkan artileri yang lebih kuat, karena itu adalah "satu-satunya" faktor yang membuat mereka kalah dari Moskwa.

“Jika Anda benar-benar peduli dengan Ukraina, (kirim) senjata, senjata, dan senjata lagi,” kata Kuleba.

Baca juga: Bagaimana Rusia Membuat Mesin Propaganda Baru untuk Perang Ukraina

Potensi eskalasi konflik

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan sekutu Washington semakin bersedia memberi Ukraina persenjataan jarak jauh, termasuk howitzer M777, sejenis senjata artileri, dalam beberapa pekan terakhir.

Para pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Gedung Putih bahkan mempertimbangkan untuk memasok Kyiv dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS), yang, tergantung pada amunisinya, dapat memiliki jangkauan ratusan kilometer.

Tetapi dinas intelijen negara itu juga telah memperingatkan peningkatan risiko eskalasi.

Direktur Intelijen Nasional Avril Haines mengatakan pada sidang Senat awal bulan ini bahwa beberapa bulan mendatang dapat menempatkan perang pada “lintasan yang lebih tidak terduga dan berpotensi meningkat”.

AS, dengan desain, tidak secara langsung memerangi pasukan Rusia, tetapi komandan Pentagon terus-menerus berhubungan dengan para pemimpin Ukraina.

Mereka juga memberikan informasi intelijen kritis yang memungkinkan Ukraina untuk menargetkan pasukan Rusia, di darat dan di laut, kata para pejabat.

Baca juga: Kisah Ibu di Rusia Coba Selamatkan 2 Putranya dari Pertempuran di Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com