Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Mona Lisa Dilempar Kue, Pelaku Pura-pura Gunakan Kursi Roda untuk Mendekat

Kompas.com - 30/05/2022, 12:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LOUVRE, KOMPAS.com- Lukisan Mona Lisa dilepar kue oleh pengunjung hingga "tercoreng" krim putih pada Minggu (29/5/2022), meskipun faktanya kue itu hanya mengotori kaca yang melindungi karya Leonardo da Vinci di Museum Louvre di Paris.

Menurut keterangan saksi, pelaku adalah seorang pria yang menyamar sebagai wanita tua menggunakan wig dan kursi roda.

Baca juga: Saat Lukisan Picasso “Ditemukan” di Rumah Imelda Marcos Usai Putranya Menang Pemilihan…

Tamu-tamu lain terkejut ketika pelaku tiba-tiba berdiri dari kursi rodanya, berjalan mendekati La Gioconda (nama lain Mona Lisa), lalu melemparkan kue ke arah lukisan itu.

Dilansir dari Marca, petugas kemanan museum yang bertanggung jawab kemudian bergegas mengeluarkan pria itu dari ruangan, sementara pengunjung lain terus mengabadikan insiden itu tanpa henti.

Lukisan yang dibuat antara 1503 dan 1519 oleh Leonardo da Vinci tersebut, tidak terpengaruh karena dilindungi oleh kaca pengaman, yang kemudian menjadi kotor karena sisa-sisa krim kue yang dilempar pelaku.

Terlepas dari keheranan mereka yang berada di ruang museum yang paling sulit diakses dan selalu dipenuhi turis ini, insiden itu tidak meningkat.

Seperti terlihat dalam beberapa video yang dibagikan di media sosial, petugas keamanan Louvre bergegas mengeluarkan penyerang dari gedung dan membersihkan kaca.

 

Baca juga: Bosan Jaga Galeri Seni, Penjaga Keamanan Iseng Corat-coret Lukisan Mahal

Bukan serangan pertama pada lukisan itu

Salah satu lukisan paling terkenal di dunia, Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci, telah dirusak 4 kali: dua kali pada 1956, sekali pada 1974, dan sekali pada 2009.

Pertama kali pada 1956, bagian bawah lukisan disiram dengan asam oleh seorang perusak. Saat itu, lukisan itu dipamerkan di sebuah museum di Montauban, Perancis.

Pada Desember tahun yang sama, seorang perusak dari Bolivia melemparkan batu ke lukisan yang menyebabkan kerusakan pada cat di siku kiri Mona Lisa. Lukisan itu kemudian dipugar.

Pada April 1974, Mona Lisa dipajang di Museum Nasional Tokyo. Seorang wanita yang menggunakan kursi roda tidak senang dengan kebijakan Museum Nasional Tokyo akan kaum disabilitas.

Wanita itu pun menyalurkan kemarahannya ke lukisan paling terkenal di dunia itu dengan menyemprotkan cat merah ke seluruh kotak kaca lukisan itu.

Baca juga: Untung Besar, Pria Ini Beli Lukisan Rp 428.000, Sekarang Harganya Rp 713 Miliar

Pada Agustus 2009, Mona Lisa akhirnya mencapai Lourve di Paris, di mana dia masih dipajang, tetapi bahkan saat itu La Gioconda masih tidak aman.

Setelah ditolak untuk kewarganegaraan Perancis, seorang wanita Rusia yang marah melemparkan cangkir terakota ke kotak kaca anti peluru yang melindungi lukisan itu.

Untungnya, lukisan itu tidak mengalami kerusakan langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com