Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

Kompas.com - 28/05/2022, 19:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters,TASS

MARIUPOL, KOMPAS.com - Sebuah kapal telah memasuki pelabuhan Mariupol, Ukraina untuk pertama kalinya sejak Rusia menyelesaikan pengepungan kota itu.

Kapal itu kemudian memuat logam dan mengirimkannya ke Rusia, kantor berita Rusia TASS melaporkan pada Sabtu (28/5/2022).

Kehadiran kapal di Kota Mariupol ini pun dikecam Ukraina. Kyiv menganggap langkah itu sebagai penjarahan.

Baca juga: Ukraina Terkini: 200 Mayat Membusuk Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Mariupol

Seorang juru bicara pelabuhan mengatakan kepada TASS, bahwa kapal akan memuat 2.700 ton logam sebelum melakukan perjalanan 160 km (100 mil) ke arah timur ke kota Rusia Rostov-on-Don pada Senin (30/5/2022).

Juru bicara itu tidak mengatakan di mana logam yang dikirim itu diproduksi.
Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina Lyudmyla Denisova mengatakan, pengiriman itu sama dengan penjarahan oleh Rusia.

"Penjarahan di wilayah Ukraina yang diduduki sementara terus berlanjut," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.

"Setelah pencurian gandum Ukraina, penjajah terpaksa mengekspor produk logam dari Mariupol," tambah Denisova, dilansir dari Reuters.

Produsen baja terbesar Ukraina Metinvest pada Jumat (27/5/2022), mengaku prihatin bahwa Rusia dapat menggunakan beberapa kapal yang terdampar di Mariupol untuk mencuri dan menyelundupkan produk metalurgi milik kelompok tersebut.

Baca juga: Rusia Klaim Menang di Mariupol Ukraina, Bagaimana Nasib Tahanan Perang?

Metinvest menuduh Rusia melakukan pembajakan.

Ditanya pada Sabtu, apakah logam yang akan dikirim adalah milik Metinvest, seorang juru bicara perusahaan mengatakan, "Kami mengatakan kemarin bahwa logam kami ada di pelabuhan Mariupol, ya".

Rusia merebut kendali penuh Mariupol pekan lalu ketika lebih dari 2.400 pejuang Ukraina menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di Laut Azov.

Dikatakan pada Kamis (26/5/2022), bahwa pelabuhan telah diranjau dan dibuka kembali untuk kapal komersial.

Perebutan Mariupol oleh Rusia membantunya mengamankan kendali penuh atas pantai Laut Azov dan menciptakan jembatan darat yang menghubungkan daratan Rusia ke Crimea, yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk mendemiliterisasi tetangga selatannya dan menyingkirkan nasionalis yang mengancam penutur bahasa Rusia di sana.

Kyiv dan negara-negara Barat telah menolak klaim Rusia sebagai dalih tak berdasar untuk menyerang.

Baca juga: Ukraina Terkini: 700 Pejuang Mariupol Menyerah, AS Buka Kembali Kedubes di Kyiv

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com