Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Lama Istrinya Meninggal Setelah Melahirkan, Pria Ini Kini Harus Kehilangan Sang Bayi karena Kebakaran RS di Senegal

Kompas.com - 27/05/2022, 07:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TIVAOUANE, KOMPAS.com – Tiga pekan lalu, El Hadj Gueye baru saja kehilangan istrinya, Ramata Gueye yang meninggal dunia setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Mohamed.

Nahas, pria ini kini giliran kehilangan buah hatinya tersebut.

Pada Kamis (26/5/2022), El Hadj Gueye mengetahui bahwa Mohamed adalah salah satu dari 11 bayi yang menjadi korban tewas dalam kebakaran rumah sakit di Senegal. RS itu bernama Rumah Sakit Mame Abdoul Aziz Sy Dabakh.

Baca juga: Profil Macky Sall, Presiden Senegal

Pasangan itu padahal telah berusaha untuk memiliki bayi selama tujuh tahun. Hal ini diungkapkan oleh Moustapha Cisse, sepupu El Hadj, yang termasuk di antara anggota keluarga yang putus asa dari bayi yang tewas berkumpul di depan RS di kota Tivaouane, Senegal.

"Sungguh memilukan melihat dia kehilangan istri dan sekarang anaknya," kata Cisse.

"Aku bahkan tidak bisa menatap matanya. Jika dia punya anak lain, mungkin, tapi itu anak satu-satunya," tambah dia, dilansir dari Reuters.

Hubungan arus pendek menjadi penyebab kebakaran RS di Senegal pada Rabu (25/5/2022) malam waktu setempat.

Walikota Tivaouane Diop Sy di radio RFM menyebut, kobaran api menyebar dalam waktu kurang dari lima menit.

Dia mengatakan dua perawat yang melarikan diri tidak dapat menyelamatkan bayi di inkubator mereka, yang semuanya meninggal.

Baca juga: 6 Anak Tewas dalam Ledakan Ranjau Tua di Senegal

Menteri Kesehatan Senegal pun dipecat

Dengan pemerintah menghadapi kritik yang meningkat atas serangkaian insiden RS yang mematikan, Presiden Senegal Macky Sall memecat menteri kesehatannya, Abdoulaye Diouf Sarr.

Dekrit yang mengumumkan pemecatan itu, yang dibacakan di televisi nasional, tidak merinci alasan keputusan presiden itu.

Sall juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Kantornya mengatakan dia akan mempersingkat perjalanannya ke KTT Uni Afrika (AU) di Guinea Ekuatorial untuk kembali ke Senegal pada Jumat (27/5/2022). Sall merupakan penjabat presiden AU.

Serangkaian insiden

Pada tahun lalu, empat bayi meninggal dalam kebakaran RS di kota utara Linguere.

Sementara, seorang wanita dan bayinya yang belum lahir meninggal pada April setelah sebuah RS menolaknya melakukan operasi caesar selama persalinan yang berkepanjangan.

"Apakah ini rencana Tuhan atau hanya rumah sakit Senegal yang gagal? Kita perlu mengajukan pertanyaan ini kepada pemerintah," kata Cisse.

Baca juga: Rentetan Kebakaran Terjadi di Rusia, Apakah Ukraina Memulai Serangan Sabotase Balasan?

Koalisi oposisi Yewwi Askan Wi menyerukan semua tindakan yang perlu diambil untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi di Senegal.

Menteri Dalam Negeri Senegak Antoine Felix Abdoulaye Dione mengatakan Sall telah memerintahkan penyelidikan atas kebakaran RS di Senegal tersebut serta audit unit neonatal secara nasional.

Pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa banyak RS Afrika yang kekurangan dana dan kekurangan staf telah melampaui kapasitas mereka oleh pandemi Covid-19, membuat mereka tidak dapat mempertahankan standar keselamatan yang dapat diterima.

Seorang ahli risiko dan keamanan yang memeriksa unit tersebut, Amadou Kanar Diop, mengatakan bahwa tembok itu hangus dan staf yang bertugas tampaknya kewalahan.

"Dapat dilihat bahwa mereka menggunakan beberapa tabung pemadam kebakaran," jelas dia kepada Reuters.

Tivaouane yang terletak sekitar 120 km (75 mil) di timur ibu kota Dakar, adalah pusat transportasi jalan yang sibuk dan kota suci yang menarik peziarah Muslim dari seluruh negara Afrika Barat.

Diali Kaba, yang putrinya berusia dua minggu berada di bangsal neonatal, dibangunkan pada Kamis pagi oleh ibunya, yang telah mendengar berita tentang kebakaran tersebut.

Baca juga: Kebakaran Hutan Terbesar AS Terjadi di New Mexico, Api Dekati Las Vegas

Kedua wanita itu bergegas ke RS bersama-sama dan Kaba diizinkan masuk untuk mengetahui apakah anaknya termasuk di antara para korban, sementara ibunya menunggu dengan cemas di luar.

Beberapa menit kemudian, Kaba muncul sambil menangis.

Bayi perempuannya termasuk di antara yang tewas.

Kedua wanita itu berpelukan, sama-sama menangis, hingga Kaba ditolong masuk ke dalam mobil dan diantar pulang untuk berduka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com