Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Temukan 2,95 Juta Kasus Demam, Korea Utara Kini Klaim Situasi Virus Terkendali

Kompas.com - 24/05/2022, 09:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters,KCNA

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengatakan pada Selasa (24/5/2022), bahwa pihaknya menyaksikan tren penurunan "stabil" temuan kasus dalam wabah Covid-19 pertama yang dikonfirmasi.

Korea Utara melaporkan kurang dari 200.000 pasien baru dengan gejala demam untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa.

Gelombang Covid-19 di Korea Utara, yang dideklarasikan pada 12 Mei, telah memicu kekhawatiran akan kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai, dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta itu.

Baca juga: “Polos”, Kim Jong Un Kubur Mentornya di Tengah Krisis Covid-19 Korea Utara

Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan setidaknya 134.510 orang baru menunjukkan gejala demam pada Senin (23/5/2022) malam, menjadikan jumlah total kasus tersebut menjadi 2,95 juta sejak akhir April.

Sementara itu, korban tewas mencapai 68 orang.

Dikutip dari Reuters, menurut KCNA, Korea Utara melaporkan "keberhasilan" dalam perang melawan wabah Covid-19.

"Dalam beberapa hari setelah sistem pencegahan epidemi darurat maksimum diaktifkan, tingkat morbiditas dan mortalitas secara nasional telah menurun secara drastis dan jumlah orang yang pulih meningkat, sehingga secara efektif mengekang dan mengendalikan penyebaran penyakit pandemi dan menjaga situasi yang jelas stabil," kata KCNA.

Korea Utara mengatakan sedang memperluas produksi pasokan obat-obatan esensial, meskipun tidak merinci secara pasti jenis apa yang diproduksi.

Korea Utara juga belum mengonfirmasi jumlah total orang yang dites positif terkena virus corona.

Baca juga: Tanggapi Kemajuan Senjata Ofensif Korea Utara, AS - Korea Selatan Buat Kesepakatan Baru

Sebaliknya, otoritas kesehatan melaporkan jumlah tersebut dengan gejala demam.

Hal ini, menurut para ahli, membuat sulit untuk bisa menilai skala gelombang Covid-19 di negara itu.

Korea Utara sebelumnya mengatakan, bahwa pihak berwenang telah mendistribusikan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri, dengan petugas medis militer dikerahkan untuk membantu mendistribusikan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan.

Terkait upaya penanganan Covid-19 ini, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sebenarnya telah menawarkan untuk membantu Korea Utara, termasuk dengan menyediakan stok vaksin Covid-19

Namun, negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut belum menanggapi tawaran itu.

Baca juga: Korea Utara Klaim Kasus Demam Diduga Gejala Covid-19 Sudah Turun di Bawah 200.000

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com