Tsunami Politik Akhiri Pemerintahan PM Australia Scott Morrison

Terpilihnya PM baru Australia Anthony Albanese

Terpuruknya koalisi Morrison membuka jalan bagi Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah kembali ke pucuk kekuasaan setelah hampir satu dekade menjadi oposisi.

Pemimpin oposisi Anthony Albanese atau yang akrab dipanggil Albo akan disumpah sebagai Perdana Menteri baru Australia, Senin (23/5/2022)

Tidak sedikit pendukung Partai Buruh yang awalnya cemas dengan sosok Albanese yang dinilai tidak berkharisma.

Politisi berusia 59 tahun itu menjawab keraguan dengan keberhasilan strategi politiknya memfokuskan isu pemilu terhadap karakter Scott Morrison yang kerap abai terhadap isu-isu nasional yang genting.

Misalnya, mengkritik pedas Scott Morrison yang berlibur ke Hawaii ketika terjadi kebakaran hutan besar.

Baca juga: Anthony Albanese, Pemimpin Partai Buruh yang Menang jadi PM Australia

Albanese terus mengingatkan pemilih bahwa Scott Morrison adalah sosok yang tidak peka dan tidak dapat dipercaya untuk kembali memimpin Australia. Dia juga berjanji akan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Australia, sesuatu yang terus ditolak Scott Morrison.

Tingkat kesukaan dan kepercayaan pemilih terhadap Scott Morrison terus merosot dan menjadi salah satu faktor kekalahannya.

Albanese yang menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri di bawah eks PM Kevin Rudd berasal dari latar belakang sederhana. Dia dibesarkan di rumah susun oleh seorang ibu tunggal.

Menapak karier politiknya dari bawah, lulusan Universitas Sydney ini telah malang melintang di kancah politik Australia. Dia telah menjabat sebagai anggota parlemen dari dapil Grayndler selama 26 tahun.

Kunci kemenangan Partai Buruh ada di negara bagian Australia Barat. Partai yang identik dengan warna merah ini menang telak berhasil merebut empat kursi krusial dari tangan koalisi.

Popularitas luar biasa tinggi yaitu 90 persen dari premier (menteri besar) Mark McGowan mengantarkan partainya Buruh meluluh-lantahkan calon-calon koalisi.

McGowan mendapat pujian dunia karena kesuksesannya menangani pandemi Covid-19 Australia.

Albanese diproyeksikan akan memimpin pemerintahan mayoritas dengan dukungan 76-78 kursi parlemen.

Selain Partai Buruh dan calon independen, partai lain yang juga berjaya adalah Partai Hijau yang memenangi jumlah kursi terbanyak dalam sejarah.

Baca juga: Tiru Gaya Kim Jong Un, Pria Ini Ganggu Kampanye PM Australia