Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adenovirus Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak-anak di Sejumlah Negara

Kompas.com - 03/05/2022, 07:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Selama dirawat di rumah sakit, sebagian besar memiliki mata yang menguning dan kulit yang menguning (jaundice), dan hati yang membesar.

Pekan lalu, CDC mengeluarkan peringatan kesehatan untuk memberi tahu dokter dan otoritas kesehatan masyarakat agar waspada terhadap kasus serupa.

Wisconsin sedang menyelidiki empat kasus, termasuk dua anak yang memiliki hasil yang parah, satu yang membutuhkan transplantasi hati dan satu kematian. Kasus juga telah dilaporkan di Illinois dan di tempat lain.

Cara mencegah penularan hepatitis misterius

CDC telah mengeluarkan beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan masyarakat sebagai bagian dari upaya mencegah penularan hepatitis misterius.

Ini termasuk merekomendasikan anak-anak untuk tetap mengikuti jadwal vaksinasi mereka.

Selain itu, para orang tua dan pengasuh didorong untuk mempraktikkan tindakan pencegahan pada anak-anak seperti:

  • Menjaga kebersihan tangan
  • Menghindari orang yang sakit
  • Menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik
  • Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut

Adenovirus disebut biasanya menyebar melalui kontak pribadi yang dekat, tetesan pernapasan, dan permukaan.

Ada lebih dari 50 jenis adenovirus, yang paling sering menyebabkan pilek, tetapi juga banyak penyakit lainnya.

Baca juga: India Bantah WHO yang Sebut 4 Juta Pasien Covid Meninggal di Negaranya

Kasus di Inggris

Meera Chand, Direktur Klinis dan Infeksi Baru di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, mengatakan adenovirus ditemukan pada 75 persen pasien hepatitis misterius pada anak-anak di Inggris.

Dia mengatakan "hipotesis utama" adalah kombinasi dari adenovirus normal bersama dengan faktor lain yang membuatnya lebih parah.

Satu kemungkinan adalah bahwa anak-anak kecil yang telah menghabiskan "tahapan formatif" mereka di bawah langkah-langkah pencegahan Covid-19 seperti lockdown dan pemakaian masker selama dua tahun terakhir belum membangun kekebalan terhadap adenovirus ini.

"Tingkat adenovirus di Inggris turun selama tahap awal pandemi tetapi telah melonjak jauh di atas level sebelumnya sejak tindakan dicabut," kata Chand.

Sementara, menurut WHO, sebuah "peningkatan tak terduga" dari kasus adenovirus baru-baru ini tercatat di beberapa negara lain, termasuk Irlandia dan Belanda.

Chand mengungkapkan, kemungkinan penyebab lain untuk jenis hepatitis yang tidak diketahui bisa menjadi kombinasi adenovirus dan Covid-19, atau terkait dengan infeksi Covid-19 sebelumnya.

Baca juga: Kanada dan Sejumlah Negara Masuk Level 4 CDC, Berisiko Tinggi untuk Bepergian

Sebanyak 19 dari 169 kasus hepatitis misterius yang tercatat diketahui memiliki Covid-19 dan adenovirus, sementara 20 hanya Covid-19.

Semua ahli menekankan bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung membutuhkan lebih banyak waktu.

Tetapi Maria Buti, seorang ahli patologi di Barcelona dan ketua Asosiasi Eropa untuk Studi Hati (EASL), mengatakan dirinya mengharapkan hasil dalam waktu satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com