Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dapat Ucapan Selamat dari Putin, Presiden Perancis Kirim Meriam Caesar untuk Ukraina

Kompas.com - 26/04/2022, 18:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Presiden Perancis itu sebelumnya memilih untuk lebih sedikit berbicara dan lebih banyak terlibat dalam hubungan dekat dengan Kremlin.

Baca juga: Pilpres Perancis: Emmanuel Macron Menang Meyakinkan, Kembali Pimpin Paris

“Awalnya, kami agak malu untuk menunjukkan apa yang disediakan,” kata pensiunan Jenderal Dominique Trinquand, mantan kepala misi militer Perancis di PBB. Tapi "kami telah meningkat minggu demi minggu, menguji reaksi."

Menteri angkatan bersenjata Perancis dalam kicauannya di Twitter menulis bahwa ribuan peluru juga akan menjadi bagian dari pengiriman.

Sebelum dan sesudah invasi Rusia pada 24 Februari, Macron tetap bersikap terbuka dengan Putin.

Tetapi kengerian yang ditemukan oleh pasukan Ukraina, ketika merebut kembali kendali desa-desa di dekat Kyiv begitu tentara Rusia mundur, membuat Macron menghentikan langkahnya.

Kantornya mengatakan pekan lalu bahwa kedua pemimpin belum berbicara sejak 29 Maret.

Macron mengatakan bahwa, pada akhirnya, dia harus mengangkat telepon lagi, kapan pun saatnya tiba. Sebab jika dia tidak berbicara dengan Putin, maka para pemimpin China, India, dan Turki kemungkinan akan memimpin dalam upaya merundingkan perdamaian.

“Kita harus menyiapkan gencatan senjata pada tahap tertentu, dan Eropa harus berada di sekitar meja,” kata Macron pekan lalu.

Sementara itu, senjata Perancis akan “berbicara”, dengan harapan menambah tekanan pada Putin.

Baca juga: Pentagon: AS Ingin Melihat Rusia Semakin Melemah

“Cara terbaik untuk melakukan pembicaraan yang sukses adalah dengan membuat Ukraina berhasil membalas invasi Rusia,” kata Francois Heisbourg, analis Perancis terkait pertahanan dan keamanan di Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Meriam Caesars akan dikirim untuk berburu artileri Rusia, yang digunakan di Ukraina timur yang tanpa pandang bulu menyerang sasaran sipil.

"Amerika dan Polandia dan Slovakia dan Belgia dan Perancis dan Kanada semuanya mengirim artileri berat ke Ukraina," kata Heisbourg.

“Itu adalah peningkatan yang sangat, sangat besar untuk situasi Ukraina di fase baru perang.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com