Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker Korea Utara Kian Lihai Rampok Kripto, Kini Sasar Game Axie Infinity

Kompas.com - 15/04/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat telah mengaitkan peretas Korea Utara dengan pencurian mata uang kripto senilai jutaan dollar dalam game kripto Axie Infinity.

Dilansir Al Jazeera, proyek Peretasan Blockchain pada Maret lalu, yakni Ronin, jadi salah satu yang terbesar yang menghantam dunia kripto.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di industri yang baru-baru ini meledak menjadi arus utama berkat promosi selebriti dan janji kekayaan yang tak terhitung.

Baca juga: Bantu Ajari Korea Utara Mencuci Uang, Pakar Kripto AS Dipenjara

Jaringan Ronin memungkinkan pengguna mentransfer crypto masuk dan keluar dari game.

"Melalui investigasi, kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, pelaku siber yang terkait dengan Korea Utara, bertanggung jawab atas pencurian itu," kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Lazarus menjadi terkenal pada tahun 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment sebagai balas dendam atas "The Interview", film satir yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Mereka juga telah dituduh terlibat dalam serangan ransomware “WannaCry”, serta meretas bank internasional dan rekening pelanggan.

Baca juga: Kelompok Hacker dari Belarus Turun Tangan, Ganggu Pengerahan Pasukan Rusia ke Ukraina

“AS sadar bahwa Korut semakin mengandalkan kegiatan terlarang, termasuk kejahatan dunia maya, untuk menghasilkan pendapatan untuk senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya saat mencoba menghindari sanksi AS dan PBB yang kuat,” kata juru bicara Departemen Keuangan.

Program peretasan Korea Utara dimulai setidaknya pada pertengahan 1990-an dan telah berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6.000 orang, yang dikenal sebagai Bureau 121.

Kelompok ini beroperasi dari beberapa negara, termasuk Belarusia, China, India, Malaysia, dan Rusia.

Dalam kasus pencurian Axie Infinity, penyerang mengeksploitasi kelemahan dalam pengaturan yang dilakukan perusahaan yang berbasis di Vietnam ini.

Baca juga: Biden Sebut Pembunuhan di Ukraina Kejahatan Perang, Korea Utara: Situ Pikun?

Perusahaan harus memecahkan masalah terkait blockchain ethereum, di mana transaksi dalam cryptocurrency ether dicatat, yang relatif lambat dan mahal untuk digunakan.

Untuk memungkinkan pemain Axie Infinity membeli dan menjual dengan cepat, perusahaan menciptakan mata uang dalam game dan sidechain dengan jembatan ke blockchain ethereum utama.

Hasilnya lebih cepat dan lebih murah, tetapi pada akhirnya kurang aman.

Serangan menjaring 173.600 etherum dan stablecoin senilai 25,5 juta dollar AS.

Baca juga: Korea Utara Rayakan 10 Tahun Kepemimpinan Kim Jong Un, Disebut Komandan Hebat Tiada Tara

AS mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan Grup Lazarus ke daftar hitam dan membekukan asetnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com