LONDON, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM hentikan peredaran Kinder Joy pada Senin (11/4/2022) untuk sementara waktu, menyusul kebijakan sejumlah negara lain.
BPOM juga mengimbau masyarakat yang masih menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di BPOM, agar melaporkan ke BPOM melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.
"BPOM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," tulis BPOM dalam keterangan resmi pada Senin (11/4/2022) yang diberitakan KompasMoney.
Baca juga: Kian Banyak Negara yang Imbau Warganya Tak Konsumsi Telur Cokelat Kinder
Sebelum Indonesia, produk telur cokelat Kinder sudah ditarik dari peredaran di sepuluh negara karena kekhawatiran terkontaminasi bakteri salmonella.
Kesepuluh negara itu adalah Belgia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Amerika Serikat (AS), Spanyol, dan Singapura.
Adapun negara-negara dengan kemungkinan atau kasus salmonella yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia.
Lalu bagaimana awal mula penarikan telur cokelat Kinder Surprise terjadi? Berikut rangkumannya.
Baca juga: Pabrik Cokelat Kinder di Belgia Diminta Ditutup Terkait Kasus Salmonella
Hingga Jumat (8/4/2022) ada 63 kasus salmonella yang ditemukan, dengan mayoritas adalah anak-anak berusia lima tahun atau lebih muda.
Dilansir dari Sky News, Ferrero selaku pemilik merek Kinder kemudian menarik sejumlah produk telur 20 gram satuan dan produk telur yang datang dalam kemasan tiga buah dengan tanggal “baik digunakan sebelum” 11 Juli 2022 dan 7 Oktober 2022.
Pabrikan cokelat itu mengatakan, produk telur cokelat Kinder yang ditarik dibuat di Belgia.
Baca juga: Jajan Telur Cokelat Kinder Ditarik dari Pasaran di Inggris karena Kekhawatiran akan Salmonella
Badan kesehatan Uni Eropa (UE) pada Rabu (6/4/2022) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki puluhan kasus salmonella yang dilaporkan dan diduga terkait dengan jajanan telur cokelat Kinder di setidaknya sembilan negara.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) kemudian berkata, telur cokelat Kinder diduga terkait tetapi tidak mengklarifikasi apakah masalahnya hanya terkait dengan produk tersebut.