Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Banyak Negara yang Imbau Warganya Tak Konsumsi Telur Cokelat Kinder

Kompas.com - 08/04/2022, 09:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

VALLETTA, KOMPAS.com – Ada semakin banyak negara di dunia yang telah mengimbau kepada warganya untuk tidak mengonsumsi telur cokelat Kinder karena kekhawatiran akan wabah Salmonella.

Imbauan itu awalnya datang dari Inggris.

Pihak berwenang di “Negeri Ratu Elizabeth” telah memperingatkan warganya pada Sabtu (2/4/2022), tentang produk Kinder (Kinder Surprise) yang mungkin memiliki hubungan potensial dengan wabah Salmonella yang mencakup anak-anak.

Baca juga: Telur Cokelat Kinder Diduga Sebabkan Wabah Salmonella di 9 Negara, Uni Eropa Buka Penyelidikan

Badan kesehatan Uni Eropa (UE) kemudian mengatakan pada Rabu (6/4/2022), bahwa pihaknya sedang menyelidiki temuan sekitar 134 kasus Salmonella yang dilaporkan dan diduga terkait dengan makan telur cokelat Kinder di setidaknya sembilan negara.

Negara-negara itu termasuk Inggris, Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia, dan Norwegia.

Pada Kamis (7/4/2022), giliran Pemerintah Malta yang mengeluarkan imbauan kepada warga untuk tidak memakan salah satu jenis telur coklat Kinder yang populer karena dapat terkontaminasi Salmonella.

Dilansir dari Times of Malta, dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Otoritas Kesehatan Masyarakat Malta mengarahkan masyarakat untuk tidak makan Kinder Schoko-Bons baik dalam kemasan 46 g atau 125 g.

Otoritas tersebut menjelaskan, orang yang terinfeksi Salmonella biasanya akan mengalami gejala antara 6-72 jam setelah infeksi.

Gejala yang paling umum adalah diare, yang terkadang bisa berdarah.

Baca juga: Jajan Telur Cokelat Kinder Ditarik dari Pasaran di Inggris karena Kekhawatiran akan Salmonella

Gejala lain mungkin termasuk demam, sakit kepala, dan kram perut yang biasanya berlangsung dari 4 hari hingga seminggu.

"Gejalanya terkadang bisa sangat parah sehingga memerlukan rawat inap," ungkap pernyataan itu.

Masyarakat Malta dihimbau untuk tidak membeli produk Kinder Schoko-Bons baik dalam kemasan 46g atau 125g.Times of Malta Masyarakat Malta dihimbau untuk tidak membeli produk Kinder Schoko-Bons baik dalam kemasan 46g atau 125g.

Layanan Inspektorat Kesehatan Malta mempersilakan warganya yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait kasus Salmonella atau hal lain terkait konsumsi telur cokelat Kinder untuk bisa datang ke kantor atau menghubungi lewat telepon maupun email.

P Cutajar, importir utama cokelat ke Malta mengatakan semua produk Ferrero lainnya, termasuk semua produk Kinder lainnya, tidak terpengaruh.

Sementara itu, Direktorat Kesehatan Lingkungan Malta mengatakan bahwa mereka telah mengikuti wabah sejak pertama kali dilaporkan minggu lalu.

Baca juga: 4 Fakta Unik Jajanan Kinder, Terinspirasi Telur Paskah, Ditarik karena Salmonella

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com