Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Keinginan Putin dari Ukraina untuk Mengakhiri Perang

Kompas.com - 01/04/2022, 09:29 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

3. 'De-nazifikasi'

Putin menuduh pemerintah Ukraina dikendalikan oleh kelompok neo-Nazi, yang kemudian dibantah oleh pengamat politik.

Tetapi dengan melontarkan tuduhan itu, Vladimir Putin membangkitkan ingatan kuat tentang serangan Hitler di Uni Soviet, dan dia menyamakannya dengan serangan terhadap kelompok separatis Rusia di Ukraina timur.

Tuduhan Nazi ini kemungkinan serangan personal kepada Presiden Zelensky, yang berasal dari keluarga Yahudi. Para kerabatnya ikut berperang melawan Nazi selama Perang Dunia Kedua.

Baca juga: Israel Kutuk Serangan Dekat Monumen Holocaust Kiev tanpa Menyebut Rusia

Lottaz mengatakan "de-nazifikasi" kemungkinan adalah "jargon Rusia untuk adanya perubahan rezim", tetapi prospek ini menjadi semakin jauh ketika pasukan Ukraina melawan dan berhasil menghentikan kemajuan pasukan Rusia.

Demi menyelamatkan muka, Rusia dapat menerima bahwa Zelensky tetap berkuasa, tetapi berkeras membubarkan Batalyon Azov, kelompok sayap kanan yang memainkan peran kunci dalam perlawanan melawan Rusia, dari pasukan pertahanan Ukraina.

Lottaz mengatakan tuntutan ini "kemungkinan kecil dapat dilakukan" tetapi "tidak akan mengurangi fungsi pertahanan pasukan Ukraina itu sendiri".

4. Donetsk dan Luhansk

Setelah menggelar pembicaraan damai dengan Ukraina, Rusia mengumumkan strategi militer baru yang "secara dramatis" mengurangi serangan di Kyiv.

Sebaliknya, mereka fokus kembali ke wilayah berbahasa Rusia di Ukraina timur, yang dikendalikan oleh kelompok separatis yang didukung Rusia.

Moskwa dapat menuntut agar Ukraina menyerahkan kantong-kantong kelompok separatis di dalam wilayah Donetsk dan Luhansk, di lembah sungai Donbass, yang menjadi pusat konflik.

Baca juga: Rusia: Fase Pertama Operasi Militer di Ukraina Tuntas, Giliran Fokus Bebaskan Donbass

5. Terkait Crimea

Kemungkinan Rusia juga akan menuntut supaya Ukraina secara resmi menerima pencaplokan wilayah Crimea oleh Rusia.

Semenanjung itu diserbu dan dianeksasi oleh Rusia pada 2014 dan secara de facto dikuasai oleh Moskwa.

Apabila Kyiv menerima kondisi ini, hal itu akan menjadi kerugian teritorial yang besar bagi Ukraina.

Perjanjian Rusia-Ukraina, sebelum Putin berkuasa, pada 1997 mengakui kedaulatan Ukraina atas Krimea.

6. Penggunaan bahasa Rusia

Kremlin juga dapat meminta jaminan bahwa penggunaan bahasa Rusia akan dilindungi di Ukraina.

Sejak konflik dengan Moskw meningkat pada 2014, Rusia menjadi titik perselisihan politik di Ukraina.

Pada 2017, peradilan Ukraina melarang pengajaran bahasa Rusia di sekolah-sekolah dan semenjak saat itulah ada undang-undang lain yang membatasi penggunaan bahasa Rusia di negara tersebut.

Sejak Januari, semua surat kabar dan majalah nasional di Ukraina harus diterbitkan dalam bahasa Ukraina.

Apapun tuntutan Putin atas semua masalah itu, para pengamat politik mengatakan kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia bisa memakan waktu lama untuk dinegosiasikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com