KYIV, KOMPAS.com - Pada hari ke-33 Rusia invasi Ukraina, Senin (28/3/2022), Presiden Volodymyr Zelensky mempelajari netralitas di tengah macetnya perundingan damai.
Sementara itu, terjadi kebakaran di dekat Chernobyl dan kekhawatiran Rusia bakal memecah Ukraina menjadi dua, seperti Korea Utara dan Korea Selatan.
Invasi Rusia ke Ukraina pada hari itu juga turut mendapat simpati dari Hollywood, yang mengheningkan cipta sebelum memulai gelaran Piala Oscar 2022.
Baca juga: 4 Insiden Tamparan yang Hebohkan Dunia, Ada Will Smith dan Presiden Perancis
Rangkuman perang Rusia vs Ukraina pada hari ke-33 dapat Anda baca di bawah ini.
Berbicara menjelang pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia di Turki, Zelensky berujar, "Poin negosiasi ini dapat dimengerti oleh saya dan sedang dibahas, sedang dipelajari dengan cermat."
Dia juga mengakui akan mustahil untuk mendorong Rusia keluar dari semua wilayah Ukraina, dan untuk melakukannya berarti Perang Dunia III.
Kremlin mengatakan, putaran pembicaraan sebelumnya hanya membuat sedikit kemajuan.
"Sejauh ini kami tidak dapat menyatakan pencapaian atau terobosan yang signifikan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sambil memuji fakta bahwa kedua pihak sedang mempersiapkan pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam beberapa minggu.
"Kami akan terus memantau dengan cermat pernyataan presiden AS," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tentang pernyataan tersebut.
Pernyataan Biden yang spontan telah banyak dikritik. Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak menganjurkan perubahan rezim di Rusia.
Baca juga: Biden: Putin seperti Tukang Jagal, Tidak Boleh Tetap Berkuasa
Ukraina mengatakan, sedang menghentikan evakuasi warga sipil dari daerah yang dilanda perang karena takut akan serangan pasukan Rusia di koridor kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Ukraina menggambarkan situasi di kota pelabuhan Mariupol, lokasi puluhan ribu warga sipil tetap dikepung oleh pasukan Rusia, sebagai bencana.
Perancis, Yunani, dan Turki berusaha mengatur evakuasi massal dari kota itu.
Kebakaran baru yang signifikan telah terjadi di zona eksklusi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi, yang diduduki oleh pasukan Rusia, kata pihak berwenang Ukraina.
"Tidak mungkin untuk mengendalikan dan memadamkan api secara penuh karena penguasaan zona eksklusi oleh pasukan pendudukan Rusia," kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk di Telegram.
Baca juga: Pentagon: Rusia dalam Posisi Bertahan Dekat Kyiv Ukraina, Bukan Tidak Maju
Ukraina mengatakan, Putin mungkin bertujuan untuk membagi negara itu menjadi versi Korea Utara dan Selatan karena kegagalan Putin menduduki Kyiv dan melengserkan Pemerintah Ukraina.
"Ada alasan untuk percaya bahwa dia mungkin mencoba memaksakan garis pemisah antara wilayah yang diduduki dan tidak diduduki di negara kita," kata Kyrylo Budanov, kepala intelijen pertahanan.
Badan pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan 3.862.797 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu. Sekitar 90 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Warga Rusia Juga Panic Buying Obat-obatan, Selain Gula dan Soba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.