KOMPAS.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina, dan gelombang sanksi berat dari AS dan sekutunya, situs web Emirates Rusia mendapat lonjakan pembaca hampir dua kali lipat.
Tren lonjakan pembaca situs web itu menurut parat pengamat kemungkinan akan berlanjut. Pasalnya banyak orang Rusia yang punya uang sedang mencari cara untuk menghindari sanksi ekonomi dan mengamankan kekayaan mereka.
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Cegah Warga Masuki 26 Bus Evakuasi di Mariupol
Banyak juga yang ingin keluar dari negara itu secepatnya, karena suasana politik yang tidak nyaman lagi.
"Banyak modal masuk ke Dubai, akibat keluarnya orang Rusia yang mencari tempat berlindung yang aman secara finansial," kata orang dalam di sektor energi yang mengetahui seluk beluk investasi di Dubai kepada DW.
Di media sosial juga bermunculan foto tentang orang-orang yang meninggalkan negara itu.
Russian Emirates sendiri adalah majalah gaya hidup berbahasa Rusia di Dubai, yang menawarkan banyak informasi umum kepada pembacanya.
Ada informasi soal bagaimana menemukan makanan Rusia di Uni Emirat Arab (UEA), dan apakah ada dokter berbahasa Rusia di sana.
Namun, pertanyaan yang paling banyak diajukan di situs internetnya adalah: "Bagaimana bisa mendapatkan kewarganegaraan UEA?"
Baca juga: Rusia Selidiki Dugaan Video Pasukan Ukraina Siksa Tawanan Perang
Terlepas dari hubungan panjangnya dengan AS, UEA telah berusaha untuk tidak memihak dalam perang di Ukraina, dan tidak ikut menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Karena itu, belakangan banyak sekali orang Rusia yang meminta informasi.
"Dubai memang diperkirakan akan menjadi pusat yang lebih besar untuk uang dari Rusia," kata Jodi Vittori, profesor di Georgetown University di Washington, yang merupakan pakar untuk korupsi dan keuangan gelap.
Uang dari Rusia kebanyakan berasal dari "jalur gelap", sebenarnya sudah masuk ke Dubai sejak akhir 1990-an, kata Jodi Vittori, yang sebelumnya bertugas di satuan anti korupsi di NATO.
Namun, kata dia, tetap akan sulit bagi siapa pun untuk mengatakan berapa banyak peningkatan aliran uang antara kedua negara yang terjadi sekarang.
"Karena sebagian besar aliran uang tidak akan terlihat," jelasnya.
Baca juga: Ukraina Sebut Aksi Terbaru Rusia di Dekat Chernobyl Bisa Timbulkan Ancaman Radiasi
Otoritas UEA sendiri tidak mengumpulkan terlalu banyak informasi yang relevan tentang asal-usul uang yang datang, menurut Maira Martini, peneliti di organisasi anti korupsi Transparency International.