Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Kecaman Paling Keras dari AS

Kompas.com - 17/03/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang pada Rabu (16/3/2022).

Pernyataan Biden tersebut merupakan kecaman paling keras dari pejabat AS mana pun sejak perang di Ukraina dimulai tiga pekan lalu.

"Saya pikir dia adalah penjahat perang," kata Biden setelah memberikan sambutan di Gedung Putih, sebagaimana dilansir CNN.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-21 Serangan Rusia ke Ukraina, Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Moskwa Terancam Gagal Bayar Utang

Biden menyampaikan kecaman keras tersebut setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS melalui virtual.

Zelensky meminta anggota parlemen AS dan Biden untuk lebih banyak membantu Ukraina mempertahankan diri, termasuk zona larangan terbang dan pengiriman jet tempur.

Biden lantas menanggapi permintaan Zelensky tersebut dalam pidatonya sendiri beberapa jam kemudian.

Dalam pidatonya, Biden berjanji memberikan bantuan militer baru ke Ukraina, termasuk sistem anti-pesawat, sistem anti-tank, persenjataan, dan pesawat tak berawak.

Baca juga: Mengaku Terkejut atas Invasi Rusia, Trump: Saya Sangat Keras pada Putin, Dia Berubah

Selain itu, Biden juga mengakui kengerian yang terjadi di lapangan.

"Kami melihat laporan bahwa pasukan Rusia menyandera ratusan dokter dan pasien di rumah sakit terbesar di Mariupol," kata Biden.

"Ini adalah kekejaman. Mereka membuat dunia marah. Dan dunia bersatu dalam dukungan kami untuk Ukraina dan tekad kami untuk membuat Putin membayar harga yang sangat mahal," tutur Biden.

Tidak sampai beberapa jam setelah itu, Biden menjawab pertanyaan tentang Putin sebagai penjahat perang.

Baca juga: Trump: Ada Banyak Cinta di Balik Keputusan Putin Serang Ukraina

Biden awalnya menjawab "tidak" tetapi segera kembali ke sekelompok wartawan untuk mengklarifikasi apa yang ditanyakan.

Ketika ditanya lagi apakah Putin adalah seorang penjahat perang, dia dengan tegas sepakat atas pertanyaan tersebut.

Di Polandia pekan lalu, Wakil Presiden AS Kamala Harris menyerukan penyelidikan internasional atas kejahatan perang.

Dia juga menjelaskan bahwa dia yakin kekejaman sedang berlangsung. Harris menuturkan, penargetan yang disengaja terhadap warga sipil merupakan kejahatan perang.

Baca juga: Jenazah Model Rusia Ditemukan di Dalam Koper, Pernah Sebut Putin Psikopat

Setelah Biden menyampaikan pidatonya, Gedung Putih mengatakan penyelidikan pemerintah terhadap kejahatan perang akan berlanjut.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Biden berbicara dari hati.

Namun, untuk menuntut kejahatan perang, diperlukan bukti yang kuat. Dan agar pejabat Rusia dapat dimintai pertanggungjawaban, mereka harus melakukan perjalanan ke luar negeri.

Kendati demikian, tudingan kejahatan perang yang didukung dengan bukti, masih dapat memberikan Barat alat simbolis dalam membingkai tindakan Putin di Ukraina.

Baca juga: Kenapa Mayoritas Netizen Indonesia Dukung Invasi Rusia ke Ukraina dan Kagum dengan Putin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com