Sektor pariwisata Turki juga sangat bergantung pada 5 juta pengunjung Rusia setiap tahun. Sementara Rusia mengawasi pembangkit nuklir Akkuyu Turki di provinsi Mersin. Gazprom memiliki Turkstream, pipa gas dari Rusia yang memenuhi 40 persen dari permintaan Turki.
Bagi sayap kanan Turki, yang dipertaruhkan bukanlah masa depan Eropa, tetapi Turki sebagai kekuatan yang sedang naik daun. Turki juga anggota NATO dan mencari jalan rujuk dengan AS. Dia juga merupakan mitra dagang terbesar kelima Ukraina.
Dengan sikapnya yang selalu menyeimbangkan timur dan barat, Turki dinilai mungkin bukan perantara jujur yang diinginkan Putin.
Baca juga: Ukraina Klaim Bunuh 12.000 Tentara dan Hancurkan 303 Tank Rusia
Mediator ketiga adalah Uni Emirat Arab, yang abstain dalam pemungutan suara dewan keamanan PBB tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Diplomat senior negara itu, Anwar Gargash, mengatakan dalam sebuah unggahan Twitter bahwa negara Teluk "percaya bahwa memihak hanya akan mengarah pada lebih banyak kekerasan".
Dia menegaskan: “Pada krisis Ukraina, prioritas kami adalah mendorong semua pihak mengadopsi diplomasi dan bernegosiasi untuk menemukan penyelesaian politik yang akan mengakhiri krisis ini.”
Namun, ketika pemungutan suara kembali ke majelis umum beberapa hari kemudian, UEA memberikan suara menentang Rusia.
Bin Zayed, putra mahkota Abu Dhabi, berbicara kepada Putin, mengatakan negara itu akan "melanjutkan koordinasinya dengan pihak-pihak terkait untuk membantu menemukan solusi politik yang berkelanjutan untuk krisis yang sedang berlangsung".
UEA dilaporkan tidak ingin merusak hubungannya dengan Rusia. Pasalnya keduanya bekerja sama di Libya dan di tempat lain di Afrika. Perdagangan antara kedua negara telah tumbuh sepuluh kali lipat sejak 1997 menjadi 5 miliar dollar AS (Rp 71,7 triliun) pada 2021.
UEA juga menyumbang 55 persen dari total perdagangan antara Rusia dan kawasan Teluk, dan merupakan investor Arab terbesar di Rusia, terhitung 80 persen dari total.
Baca juga: Presiden Ceko Akan Beri Kehormatan Negara kepada Presiden Ukraina
Mediator keempat dan terbaru adalah Modi. Dia berbicara dengan Putin pada Senin (7/3/2022) dan mendesak pemimpin Rusia mengadakan pembicaraan langsung dengan Zelenskiy.
Sebagai pendukung multi-blok, India juga menghadapi beberapa penolakan karena abstain baik di dewan keamanan PBB dan majelis umum pada 2 Maret.
Tugas pertama India adalah mengevakuasi lebih dari 16.000 pelajar India yang terjebak di Ukraina. Tapi rasanya sulit.
Adapun hampir 60 persen perangkat keras militer India berasal dari Rusia, dan sebagian besar teknologi nuklir sipilnya. Tetapi India berharap dapat membujuk Rusia untuk menjauh dari China, walau sekarang kemungkinan itu semakin tipis.
Penolakan India untuk mengutuk serangan Rusia ke China juga menunjukkan batasan pada Quad, kemitraan empat arah yang baru lahir antara Jepang, India, AS dan Australia. Quad sejatinya diharap memberi terobosan bagi negara-negara di kawasan yang menentang China.
Baca juga: Fasilitas Nuklir Kedua Ukraina Dilaporkan Rusak Setelah Diterjang Peluru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.