Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh Mana Ukraina Bisa Bertahan Hadapi Invasi Rusia?

Kompas.com - 26/02/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KIEV, KOMPAS.com - Sesulit apa Ukraina mempertahankan diri setelah Rusia memulai serangan? Ukraina kalah dari sisi senjata dan kalah dalam jumlah di segala lini karena Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan investasi yang signifikan dalam modernisasi angkatan bersenjatanya.

Jack Watling dari Royal United Services Institute (RUSI) mengatakan, "Menurut saya Ukraina berada dalam posisi yang sangat sulit."

Watling baru saja kembali dari Ukraina dan mengatakan para pemimpin militer negara itu sekarang menghadapi beberapa pilihan yang sangat sulit.

Baca juga: Apa itu NATO dan Bagaimana Perannya dalam Konflik Rusia Ukraina?

Para pejabat negara-negara Barat memperkirakan Rusia memiliki hingga 190.000 tentara di perbatasan Ukraina. Jumlah itu lebih banyak dari seluruh tentara reguler Ukraina yang berjumlah 125.600.

Pasukan Rusia sudah melintasi perbatasan dari berbagai penjuru. Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuhuyev dekat Kharkiv, Kamis (24/2/2022).

Ukraina bakal kesulitan mempertahankan wilayah sepanjang ribuan kilometer di perbatasannya, dari Belarus di utara sampai ke Crimea di selatan. Jika wilayah Ukraina diibaratkan sebuah jam, Rusia bisa melakukan serangan dari arah pukul 10.00 hingga pukul 07.00.

Ben Barry dari International Institute of Strategic Studies (IISS) sekaligus mantan brigadir Angkatan Darat Inggris mengatakan, itu adalah posisi yang sangat sulit bagi pihak yang bertahan.

Selain itu, Ukraina sudah terancam dari berbagai arah dan kekuatan mereka tersebar cukup tipis, kata Watling.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Badan Pengawas Berjanji Pastikan Keamanan Energi Global

Dominasi Rusia di udara

Laju pasukan Rusia di Kiev, Ukraina.BBC INDONESIA Laju pasukan Rusia di Kiev, Ukraina.

Perbedaan nyata antara pasukan Rusia dan Ukraina ada di udara.

Ukraina memiliki 105 pesawat tempur di perbatasan, sementara Rusia memiliki 30, kata Watling. Dia memprediksi Rusia akan sangat cepat unggul di udara.

Sistem pertahanan udara canggih Rusia, seperti rudal S-400, juga memberikan keuntungan bagi pasukannya. Sebaliknya, Ukraina memiliki pertahanan udara yang lebih tua dan lebih terbatas.

Watling memberi contoh, Israel mampu mempertahankan diri dari berbagai arah. Namun dia menambahkan, hal itu hanya bisa dilakukan karena keunggulannya di udara. Itulah yang tidak dimiliki Ukraina.

Moskwa telah mengembangkan doktrin shock and awe versi mereka sendiri, dengan artileri roket jarak jauh dan rudal yang terintegrasi, kata Ben Barry.

Baca juga: Daftar Barang Ekspor antara Indonesia dan Ukraina

Hal ini memungkinkan Rusia untuk menyerang pusat komando dan kontrol Ukraina, depot amunisi, angkatan udara, dan pertahanan udara dari jauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com