Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Rusia dan Ukraina Mulai Berebut Ibu Kota Kiev

Kompas.com - 26/02/2022, 14:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Perang Rusia vs Ukraina berlanjut di Kiev. Kedua kubu bertarung secara sengit untuk memperebutkan ibu kota tersebut.

Pada Sabtu (26/2/2022) pagi tentara Ukraina mengumumkan, mereka berhasil memukul mundur serangan Rusia di Kiev.

Ibu kota Ukraina diserang beberapa jam setelah Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan, Rusia akan berusaha merebut Kiev sebelum fajar.

Baca juga: Bertempur Sengit, Ukraina Tangkis Serangan Rusia di Jalan Utama Kiev

Invasi Rusia ke Ukraina terjadi sejak Kamis (24/2/2022) setelah diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejauh ini, dampak Rusia invasi Ukraina membuat lebih dari 50.000 orang mengungsi hanya dalam 48 jam, sehingga memicu kekhawatiran akan Perang Dingin baru di Eropa.

Negara-negara Barat mengumumkan sanksi pribadi yang menargetkan Putin ketika tentaranya maju ke Ukraina, sementara Zelensky mendesak negara itu untuk mempertahankan diri.

"Perhatian khusus pada Kiev, kita tidak boleh kehilangan ibu kota," kata Presiden Ukraina.

"Saya beralih ke para pembela kami, pria dan wanita, di semua lini: malam ini musuh akan menggunakan semua kekuatan yang dimilikinya untuk menghancurkan pertahanan kami dengan cara yang berbahaya, kasar, dan tidak manusiawi."

"Malam ini mereka akan mencoba menyerbu (ibu kota)," tambahnya.

Zelensky yang sebelumnya menyerukan tanggapan lebih kuat dari Barat mengatakan, dia sudah berbicara dengan para pemimpin termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Presiden AS Joe Biden.

"Kami telah menyepakati lebih banyak bantuan, lebih banyak dukungan, dukungan signifikan untuk negara kami," katanya.

Baca juga: Tanggapi Perang Rusia vs Ukraina, NATO Kirim 100 Jet Tempur

Mayat di trotoar

Warga sipil yang bersiap menghadapi pasukan Rusia bersenjata lengkap, mengumpulkan senapan serbu dan didesak oleh Kementerian Pertahanan Ukraina untuk membuat bom Molotov dan menetralisir musuh.

"Saya baru kali pertama memegang senjata kemarin," kata Roman Bondertsev instruktur paralayang yang menjadi pejuang sukarelawan. "Kami akan mencoba yang terbaik."

Di pusat kota Kiev, wartawan AFP mendengar ledakan keras pada Sabtu pagi.

"Pertempuran sengit berlanjut," menurut unggahan Layanan Komunikasi Khusus Negara Ukraina di akun Telegramnya sekitar pukul 03.30 GMT.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com