Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Eropa Umumkan Rencana “Kembali ke Normal”, Akhir Februari hingga Maret

Kompas.com - 17/02/2022, 19:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Negara-negara Eropa mengumumkan rencana “kembali normal” dengan mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 meskipun infeksi varian Omicron masih tinggi.

Sebelumnya negara-negara termasuk Swesia, Denmark dan Norwegia telah mengumumkan pencabutan sebagian besar pembatasan Covid-19.

Baca juga: Swedia Umumkan Pandemi Berakhir, Nilai Covid-19 Sudah Tak Terlalu Mengancam

Pada Rabu (16/2/2022) pagi, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan akan melonggarkan pembatasan Covid-19 karena gelombang infeksi dari varian virus corona varian Omicron tampaknya telah melewati puncaknya.

Setelah pertemuan dengan para kepala negara bagian, Scholz mengatakan Jerman siap untuk melihat ke depan dengan lebih percaya diri terkait Covid-19. Namun, dia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.

Baca juga: “Stabilkan dan Kendalikan”, Xi Jinping Serukan Keprihatinan atas Wabah Covid-19 Hong Kong

Tiga tahap pelonggaran Jerman (Akhir Maret )

“Kami sekarang dapat menarik pembatasan selangkah demi selangkah, tetapi kami harus terus berhati-hati,” kata Scholz.

Dalam rencana tiga tahap, pemerintah Jerman setuju mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi yang divaksinasi atau pulih dari virus dalam beberapa hari.

Pemeriksaan di toko non-esensial untuk bukti vaksinasi atau hasil tes negatif akan dihentikan, tetapi masker tetap diperlukan.

Orang Jerman yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke restoran dengan tes negatif mulai 4 Maret, menurut rencana pemerintah.

Semua pembatasan utama, termasuk persyaratan untuk bekerja dari rumah, akan berakhir pada 20 Maret, tetapi persyaratan untuk menjaga jarak dan memakai masker di dalam ruangan dan di transportasi umum akan tetap berlaku setelah 19 Maret.

Baca juga: Korea Selatan Laporkan Rekor Covid-19 Baru, 90.443 Kasus Sehari

“Normalisasi Cepat” Swiss (Akhir Maret)

Swiss juga mengumumkan akan membatalkan hampir semua pembatasan Covid-19 mereka meskipun virus masih beredar kuat.

Pemerintah Swiss mengatakan kondisinya tepat untuk "normalisasi cepat" kehidupan secara nasional.

Mulai Kamis (17/2/2022), satu-satunya persyaratan virus corona yang tersisa di Swiss adalah kewajiban untuk mengasingkan diri selama lima hari setelah tes positif, dan memakai masker di transportasi umum dan di lembaga perawatan kesehatan.

Namun, aturan tersebut akan berakhir paling lambat akhir Maret.

"Dewan Federal mengambil keputusan untuk mencabut sebagian besar tindakan untuk menahan pandemi virus corona," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Saat Hamil Bantu Proteksi Bayi Setelah Lahir

Pencabutan pembatasan Australia (Awal Maret)

Sementara itu, Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan pemerintahnya akan membatalkan sebagian besar tindakan pencegahan pandemi mulai 5 Maret.

Hanya mengenakan masker di toko-toko kebutuhan pokok dan di transportasi umum yang akan tetap wajib bersama dengan pembatasan masuk di rumah sakit dan tempat-tempat lain dengan kelompok rentan, tambahnya.

“Pandangannya menunjukkan kepada kita bahwa bersama-sama kita dapat dengan hati-hati dan hati-hati tetapi dengan tekad mengambil kembali kebebasan yang diambil virus itu,” kata Nehammer kepada wartawan.

Baca juga: Kanada Deklarasikan Undang-Undang Darurat untuk Hentikan Protes Mandat Vaksin Covid-19

“Kembali normal” Belanda (Akhir Februari)

Setelah menerapkan beberapa tindakan terberat di Eropa pada Desember, untuk mengekang lonjakan infeksi Omicron, Belanda telah menghapusnya secara bertahap aturan itu dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami akan kembali ke waktu penutupan normal yang kami miliki sebelum corona," kata Menteri Kesehatan Belanda Ernst Kuipers dalam konferensi pers pada Selasa (15/2/2022).

Mulai 25 Februari, menjaga jarak 1,5 meter dari orang lain dan mengenakan masker akan "tetap masuk akal, tetapi tidak ada kewajiban," dengan masker hanya diperlukan di transportasi umum dan di bandara, katanya.

Bar, restoran, dan klub malam Belanda akan kembali ke jam buka sebelum pandemi dan syarat bukti kesehatan juga akan dihapus pada 25 Februari.

Baca juga: AS Minta Warganya Tidak Bepergian ke Indonesia karena Covid-19

Orang-orang masih akan membutuhkan tes untuk acara dengan lebih dari 500 orang. Sementara periode karantina bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 akan dipersingkat menjadi lima hari.

Larangan perjalanan untuk beberapa negara non-Uni Eropa juga akan dicabut, tetapi pelancong dari negara-negara UE masih harus menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif untuk saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com