MANDYA, KOMPAS.com - Muskaan Khan secara tak sengaja menjadi wajah perlawanan bagi perempuan muda Muslim India di tengah meningkatnya pertikaian tentang jilbab atau hijab.
Dalam sebuah video yang menjadi viral, mahasiswi berusia 19 tahun itu terlihat memasuki kampusnya saat segerombolan pria mendekatinya.
Mengenakan selendang safron, warna yang diasosiasikan dengan kelompok nasionalis Hindu dan agama Hindu, pria-pria tersebut mulai meneriakkan "Jai Shri Ram" atau "salam Tuhan Ram".
Baca juga: Malala Yousafzai Geram Ada Larangan Berhijab di Sekolah Karnataka India
Saat mereka terus mengolok-oloknya, Muskaan Khan, yang mengenakan jilbab, tetap berdiri dan bertahan di tempatnya - berteriak "Allahu Akbar" (Tuhan Maha Besar) sebagai balasannya.
Tidak lama kemudian, otoritas sekolah mengantarnya ke dalam.
"Yang saya inginkan hanyalah membela hak dan pendidikan saya," katanya kepada BBC dari rumahnya di Kota Mandya, Negara Bagian Karnataka, India, tempat video itu diambil.
"These boys were not allowing me to educate [myself] because I am wearing a hijab. So, I am just standing up for my rights"
Muskaan Khan has inadvertently become the face of resistance for young Indian Muslim women amid a row over hijabs.https://t.co/PWeIythkTP pic.twitter.com/I4mTlUZ6VT
— BBC News India (@BBCIndia) February 10, 2022
"Saya tidak punya masalah dengan apa yang mereka kenakan," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang dapat mengenakan selendang safron atau turban ke kampus, sama halnya dia mengenakan jilbab.
Muskaan Khan dan jutaan perempuan Muslim di India mengenakan jilbab dan burka setiap hari. Tetapi pilihan itu berubah menjadi kontroversial dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Negara Bagian di India Tutup Sekolah Setelah Larangan Hijab Memicu Protes
Hal itu diawali saat para siswa di sebuah sekolah pra-universitas, setara sekolah menengah, di Distrik Udupi, Karnataka, mulai memprotes larangan jilbab, bulan lalu.
Pihak perguruan tinggi mengatakan, para siswa bisa mengenakan jilbab di kampus tetapi tidak di dalam kelas.
Persoalan ini semakin membesar ketika sekolah-sekolah lain mulai menerapkan larangan serupa dan berhadapan dengan para pendukung kelompok nasionalis Hindu yang melancarkan aksi untuk mendukung larangan tersebut.
Ketika protes berubah menjadi kekerasan di sejumlah tempat, Pemerintah Negara Bagian Karnataka menutup sekolah menengah dan perguruan tinggi - dan masalah ini bahkan telah mencapai pengadilan tinggi negara bagian.
Peradilan konstitusi yang menghadirkan tiga hakim siap mengadili kasus ini pada Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Ketika Tokoh Anti-toleransi Disebut Berpeluang Jadi PM India Gantikan Narendra Modi…
Sementara itu, kampus-kampus tampak terpolarisasi dengan munculnya mahasiswa Hindu yang mengenakan selendang safron.
Muskaan Khan, putri seorang pengusaha lokal, menuduh bahwa dalam kasusnya, situasinya makin membesar lantaran diprovokasi para pria yang merupakan "orang luar" dan bukan siswa atau teman sekelasnya.
"Saya sampai di kampus saya untuk menghadiri kelas dan menemukan bahwa ada banyak anak muda yang memakai syal safron," ujarnya.
"Mereka menghalangi saya dan mengatakan bahwa saya tidak bisa memasuki lingkungan kampus."
Baca juga: Filipina Beli Rudal Canggih dari India, Serangan Balik untuk China?
Enam siswi Muslim di India mengaku tidak diperbolehkan masuk kelas.
Ketika dia tiba di gerbang sekolah, dia mengaku melihat tiga atau empat siswa, yang mengenakan burka, ditolak oleh para pemuda itu.
"Mereka memegang syal mereka dan meneriakkan 'Jai Sri Ram'. Mereka menyuruh saya melepas jilbab saya dan baru setelah itu saya diizinkan masuk ke kampus saya. Mereka mengancam saya."
Namun Muskaan Khan mengatakan dia bertekad terus melawan.
Dia memarkir skuternya dan melanjutkan berjalan ke kelasnya. Saat itu, katanya, sekitar 30-40 anak muda datang ke arahnya dan berteriak "Jai Shri Ram".
Baca juga: Ingin Beli Kendaraan, Pria di India Tak Digubris Staf karena Penampilannya Tak Meyakinkan
"Sekali lagi, mereka menyuruh saya melepas jilbab jika saya ingin masuk ke dalam," katanya.
"Ya, saya memang berteriak 'Allahu Akbar'. Ketika saya takut, saya memanggil Allah dan itu memberi saya kekuatan."
Saat itulah kepala sekolah dan para guru bergegas keluar dan mengantarnya untuk masuk ke kelas.
Muskaan Khan mengatakan dia senang melihat apresiasi yang dia terima di media sosial.
Baca juga: RS India Minta Maaf karena Pakai Foto Morgan Freeman dalam Iklan Perawatan Kulit
"Begitu banyak cinta yang mereka berikan kepada saya dan itu memberi saya begitu banyak kekuatan. Saya sangat berterima kasih kepada mereka."
Dia juga menjelaskan bahwa dia tidak membedakan antara Hindu dan Muslim.
"Anak laki-laki ini tidak mengizinkan saya untuk mendidik (diri saya sendiri) karena saya mengenakan jilbab," katanya.
"Jadi, saya hanya membela hak saya."
Baca juga: Seekor Anak Sapi Lahir dengan Dua Kepala, Empat Mata dan Dua Mulut Jadi Sorotan di India
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.