Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Danur Lambang Pristiandaru
Wartawan

Content Writer Lestari Kompas.com
Alumnus Prodi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan

Siapa yang Diuntungkan dari Pemanasan Global?

Kompas.com - 10/02/2022, 09:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JIKA Anda ingin tahu jawaban singkat dari pertanyaan siapa yang diuntungkan dari pemanasan global, saya akan memberikan jawaban singkatnya: Rusia.

Namun, penjelasan dari jawaban tersebut sebenarnya cukup rumit.

Jika Anda ingin mengetahui lebih mengapa Rusia menjadi pihak yang diuntungkan dari pemanasan global, simak penjelasannya di bawah ini.

Sebagaimana diyakini para ahli, pemanasan global membuat suhu bumi menjadi semakin tinggi.

Salah satu efek yang paling berasa dari pemanasan global adalah mencairnya es di kutub.

Presiden Rusia Vladimir Putin, sebelum KTT Iklim COP26 digelar pada November 2021, bahkan sempat mengatakan bahwa suhu bumi yang memanas justru menciptakan peluang perekonomian baru bagi negaranya.

Namun, saat COP26 digelar, entah faktor apa yang mengubah pikirannya sehingga dia menuturkan sangat penting untuk melindungi hutan untuk mengekang perubahan iklim.

Dia juga berjanji akan mengurangi emisi domestik dalam rekaman pidatonya yang ditayangkan pada COP26.

Jalur pelayaran utara

Pada 2017, kapal tanker Rusia berlayar di perairan Arktik, sebelah utara Rusia, tanpa pemecah es.

Alasannya: banyak es yang telah mencair karena pemanasan global, sehingga pelayaran yang dulunya sangat sulit kini menjadi lebih lancar.

Lewat jalur pelayaran yang dinamakan Rute Laut Utara tersebut, waktu tempuh dari Asia menuju Eropa, tepatnya di Pelabuhan Rotterdam, Belanda, hanya membutuhkan waktu sekitar 19 hari saja.

Waktu tempuh tersebut jauh lebih singkat daripada jalur pelayaran konvensional melewati Laut China Selatan, Selat Malaka, Selatan India, Terusan Suez, hingga berakhir di Pelabuhan Rotterdam yang membutuhkan waktu sekitar 40 hari.

Pada 2018, Rusia mengumumkan Rencana Pengembangan Rute Laut Utara guna meningkatkan pembangunan ekonomi Rusia di sepanjang Rute Laut Utara selama 15 tahun ke depan.

Rute pelayaran tersebut pada dasarnya membuka daerah tersebut sebagai alternatif Terusan Suez untuk pengiriman kargo antara Eropa dan Asia.

Jalur pelayaran ini akan menjadi “Jalur Sutra” baru yang bisa membuat Rusia mengalihkan sebagian "kue" dari Laut China Selatan dan Terusan Suez sebagai jalur pelayaran utama dunia saat ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com