Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Mali Usir Duta Besar Perancis Keluar Dari Negaranya

Kompas.com - 01/02/2022, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BAMAKO, KOMPAS.com - Otoritas militer Mali telah mengusir duta besar Perancis untuk negara itu dalam tenggat waktu 72 jam yang diumumkan Senin (31/1/2022).

Utusan Perancis Joel Meyer dipanggil oleh kementerian luar negeri negara Afrika Barat itu pada Senin (31/1/2022) pagi.

Dia diperintahkan untuk keluar dari negara itu karena "pernyataan bermusuhan dan keterlaluan" oleh otoritas Perancis yang ditargetkan pada junta, kata seorang juru bicara militer dalam sebuah pernyataan melansir CNN.

Baca juga: Kabar Duka, Mantan Presiden Mali Meninggal Dunia

"Pemerintah Republik Mali menginformasikan kepada masyarakat nasional dan internasional bahwa hari ini, Senin, 31 Januari 2022, duta besar Perancis untuk Mali Yang Mulia Joel Meyer dipanggil oleh Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional," kata pernyataan itu.

"Dia diberitahu tentang keputusan pemerintah yang menginstruksikannya untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 72 jam."

Ultimatum itu datang hampir satu minggu setelah Mali memutuskan hubungan diplomatik dengan Perancis.

Mali sebelumnya juga mengumumkan perubahan bahasa resminya dari Perancis ke Bambara, dan memerintahkan pasukan Perancis untuk melakukan evakuasi dari wilayahnya, menurut sebuah komunike baru-baru ini.

Baca juga: AS Hapus Ethiopia, Mali, dan Guinea dari Program Perdagangan Bebas Bea

Hubungan bilateral antara Perancis dan otoritas sementara Mali telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir, karena proposal militer untuk menunda transisi ke demokrasi menyusul dua kudeta berturut-turut dalam 17 bulan terakhir.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian menggambarkan pemerintah transisi Mali yang dipimpin oleh pemimpin kudeta Assimi Goita sebagai "di luar kendali" dan tidak sah, menurut lapor Reuters.

Komentar tersebut meningkatkan ketegangan yang sudah memburuk antara kedua negara.

Junta mengutuk komentar itu dalam pernyataan Senin (31/1/2022), menambahkan bahwa itu "bertentangan dengan pengembangan hubungan persahabatan antar negara."

Baca juga: 4 Tentara Mali Tewas Diserang Kelompok Teroris

Usulan komandan pasukan khusus Goita untuk penundaan pemilihan selama lima tahun ditolak oleh blok ECOWAS yang beranggotakan 15 orang, yang menjatuhkan sanksi dan menskors Mali dari badan regional.

Goita berperan penting dalam penggulingan Presiden Boubacar Ibrahim Keita pada Agustus 2020.

Otoritas sementara negara itu selanjutnya mengusulkan transisi 18 bulan ke pemerintahan sipil yang gagal. Keita meninggal pada 16 Januari, enam belas bulan setelah dia digulingkan.

Pada Mei 2021, Goita melakukan kudeta kedua dan merebut kekuasaan setelah menggulingkan otoritas sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com