Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Kompas.com - 29/01/2022, 10:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sebelumnya, wakil menteri luar negeri Rusia membandingkan situasi sekarang dengan krisis misil di Kuba pada 1962, saat AS dan Uni Soviet nyaris terlibat dalam konflik nuklir.

BBC INDONESIA Posisi-posisi pasukan Rusia
Apa yang diinginkan Rusia dari NATO?

Rusia telah bicara "tanpa tedeng aling-aling" soal hubungannya dengan NATO: "Bagi kami, sangat wajib untuk memastikan Ukraina tidak pernah, selamanya, menjadi anggota NATO," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

Moskwa menuduh negara-negara NATO "memompa" Ukraina dengan persenjataan dan bahwa AS memanas-manasi suasana. Presiden Putin sempat mengeluh bahwa Rusia "tidak bisa pergi ke mana pin - apakah mereka pikir kita akan diam saja?"

Kenyataannya, Rusia ingin NATO kembali ke perbatasannya di era sebelum 1997.

Rusia ingin ekspansi ke timur dan mengakhiri aktivitas militer NATO di Eropa Timur. In berarti, unit-unit pertahanan ditarik dari Polandia dan republik-republik Baltik di Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Juga, tidak ada misil yang boleh ditembakkan dari negara-negara seperti Polandia dan Rumania.

Rusia juga telah mengusulkan pakta perjanjian dengan AS yang melarang senjata nuklir ditembakkan di luar wilayah nasionalnya.

Baca juga: Kenapa Rusia Tidak Masuk NATO? Ini 5 Alasannya

BBC INDONESIA Ekspansi NATO sejak 1997

 

Apa yang diinginkan Rusia dari Ukraina?

Pada 2014, Rusia menduduki Crimea dan mengaku memiliki klaim sejarah atasnya. Ukraina adalah bagian dari Uni Soviet, yang runtuh pada Desember 1991, dan Presiden Putin pernah berkata bahwa peristiwa itu adalah "disintegrasi sejarah Rusia".

Tanda-tanda bahwa Putin sudah sejak lama memikirkan Ukraina adalah ketika tahun lalu ia menyebut rakyat Rusia dan rakyat Ukraina "satu bangsa".

Dia melabeli para pemimpin Ukraina sekarang sebagai "proyek anti-Rusia".

BBC INDONESIA Wilayah-wilayah yang diduduki separatis
Rusia juga merasa frustasi dengan perjanjian perdamaian Minsk 2015 untuk Ukraina timur yang sampai kini jauh dari dipenuhi.

Masih belum ada rencana untuk diadakannya pemilu independen yang dimonitor di wilayah-wilayah separatis. Meski, Rusia menolah tuduhan bahwa ini adalah bagian dari konflik sekarang.

Apakah aksi Rusia bisa dihentikan?

Presiden Vladimir Putin telah beberapa kali melakukan perbincangan dengan Presiden Joe Biden, dan hingga kini, diskusi tingkat tinggi terus berlanjut.

Namun para pejabat Rusia memperingatkan bahwa penolakan Barat atas permintaan-permintaan kunci mereka telah mengakibatkan perbincangan ini "buntu".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com