Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2022, 20:15 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Para pemimpin politik Italia pada Jumat (28/1/2022) sepakat untuk mempercepat pemungutan suara dalam pemilihan presiden atau pilpres Italia, setelah berhari-hari kebuntuan yang melumpuhkan pemerintahan Perdana Menteri Mario Draghi.

Sebanyak empat putaran pemungutan suara di parlemen sejak Senin (24/1/2022) gagal menghasilkan pemenang. Sebagian besar anggota parlemen memberikan suara kosong atau golput karena kurangnya kesepakatan di antara para pihak.

Putaran kelima akan berjalan sesuai rencana mulai pukul 11.00 waktu setempat, dengan tambahan lainnya pada pukul 17.00, menurut kantor-kantor berita Italia yang dikutip AFP.

Baca juga: Mengenal Sistem Pilpres Italia 2022 dan Para Kandidatnya

Keputisan itu mengikuti seruan Enrico Letta dari Partai Demokrat kiri-tengah dan Matteo Salvini dari partai Liga populis anti-imigrasi untuk meningkatkan kecepatan

Oleh karena pembatasan virus corona, parlemen hanya menjadwalkan satu putaran pemungutan suara per hari hingga sekarang.

Blok sayap kanan Salvini pada Jumat pagi akhirnya mengajukan calon, Presiden Senat Maria Elisabetta Alberti Casellati.

Namun, mereka tidak memiliki mayoritas di parlemen dan banyak dari kalangan kiri sangat menentang Casellati, pengikut setia mantan perdana menteri Silvio Berlusconi, yang dikenal karena penentangannya terhadap aborsi dan ikatan sipil sesama jenis.

Draghi, mantan kepala Bank Sentral Eropa yang dibawa untuk memimpin pemerintah persatuan nasional hampir setahun yang lalu, tetap dalam pencalonannya di pilpres Italia untuk terpilih sebagai kepala negara baru.

Akan tetapi, ada kekhawatiran yang meluas bahwa kepergiannya sebagai perdana menteri dapat menggoyahkan pemerintah pada saat yang kritis bahkan memicu pemilihan cepat, yang hanya diinginkan oleh sedikut pihak.

Baca juga: Jelang Pilpres Italia 24 Januari, Bisakah Silvio Berlusconi Jadi Presiden?

Italia, negara sarat utang yang perekonomiannya terbesar ketiga di zona Eropa, telah pulih dengan kuat dari resesi yang disebabkan oleh pandemi 2020, tetapi mengandalkan hampir 200 miliar euro (Rp 3,2 kuadriliun) dalam dana Uni Eropa untuk memperkuat finansialnya.

Uang itu pada gilirannya bergantung pada jadwal reformasi yang ketat - erutama pada sistem perpajakan, peradilan, dan administrasi publik - yang dikhawatirkan banyak orang akan tergelincir tanpa adanya campur tangan Draghi di pucuk kepemimpinan.

Presiden Italia adalah tokoh seremonial tetapi memegang kekuasaan besar selama krisis politik, peristiwa yang sering terjadi di Italia, yang memiliki puluhan pemerintahan berbeda sejak Perang Dunia II.

Pilpres Italia dilakukan di antara lebih dari 1.000 anggota parlemen, senator, dan perwakilan daerah.

Baca juga: Usai Mundur dari Pilpres Italia, Silvio Berlusconi Masuk Rumah Sakit Lagi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

AS Yakin Iran Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia untuk Serang Ukraina

AS Yakin Iran Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia untuk Serang Ukraina

Global
Pesawat Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo, Penerbangan Ditunda

Pesawat Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo, Penerbangan Ditunda

Global
Warga Laporkan Temuan Alien ke Polisi LA: 100 Persen Mereka Bukan Manusia!

Warga Laporkan Temuan Alien ke Polisi LA: 100 Persen Mereka Bukan Manusia!

Global
Uji Seberapa Aman Dubai, Pria Ini Sengaja Tinggalkan Kontak Rolls Royce di Kap

Uji Seberapa Aman Dubai, Pria Ini Sengaja Tinggalkan Kontak Rolls Royce di Kap

Global
Profil Edward Snowden dan Keberadaannya Sekarang

Profil Edward Snowden dan Keberadaannya Sekarang

Global
Perusahaan Australia Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Domba

Perusahaan Australia Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Domba

Global
Jelang Pelepasan Limbah PLTN Fukushima, Warga Korsel Borong Garam dan Makanan Laut

Jelang Pelepasan Limbah PLTN Fukushima, Warga Korsel Borong Garam dan Makanan Laut

Global
Radio Nasional Selandia Baru Selidiki Artikel Pro-Rusia, Diduga Diedit Karyawan

Radio Nasional Selandia Baru Selidiki Artikel Pro-Rusia, Diduga Diedit Karyawan

Global
Kim Jong Un Larang Warganya Bunuh Diri, Respons Kasus yang Kian Meroket

Kim Jong Un Larang Warganya Bunuh Diri, Respons Kasus yang Kian Meroket

Global
Inggris 2 Kali Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat Pesawat Rusia di Dekat Wilayah NATO

Inggris 2 Kali Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat Pesawat Rusia di Dekat Wilayah NATO

Global
Trump Hadapi 37 Dakwaan dalam Kasus Dokumen Rahasia Negara AS

Trump Hadapi 37 Dakwaan dalam Kasus Dokumen Rahasia Negara AS

Global
China Bantah Operasikan Kantor Polisi Rahasia di Inggris

China Bantah Operasikan Kantor Polisi Rahasia di Inggris

Global
Kisah Penangkapan Robert Hanssen, Mata-mata Paling Berbahaya di FBI

Kisah Penangkapan Robert Hanssen, Mata-mata Paling Berbahaya di FBI

Global
Membaca Peluang Mike Pence Kalahkan Donald Trump Dapatkan Tiket Pilpres AS dari Partai Republik

Membaca Peluang Mike Pence Kalahkan Donald Trump Dapatkan Tiket Pilpres AS dari Partai Republik

Global
4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Ditemukan Masih Hidup Setelah 40 Hari di Amazon

4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Ditemukan Masih Hidup Setelah 40 Hari di Amazon

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com