Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Personel Garda Nasional Ukraina Serang Pabrik, 5 Tentara Tewas

Kompas.com - 27/01/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KIEV, KOMPAS.com – Seorang personel Garda Nasional Ukraina tiba-tiba menyerang pabrik produk pertahanan dan kedirgantaraan di wilayah timur Ukraina.

Serangan yang dilakukan pria bernama Artemiy Ryabchuk (20) tersebut menewaskan lima tentara dan melukai lima lainnya.

Setelah melancarkan serangan itu, Ryabchuk melarikan diri namun berhasil ditangkap sebagaimana dilansir Newsweek, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Jika Rusia-Ukraina Perang, Turki Nyatakan Siap Lakukan Apa Pun

Insiden itu bermula ketika Ryabchuk memulai tugasnya menjaga pabrik Pivdenmash di Kota Dnipro, Kamis dini hari waktu setempat.

Tiba-tiba, Ryabchuk memasuki sebuah ruangan yang berisi 22 tentara. Ryabchuk kemudian memuntahkan peluru dari senapan senapan AK-47 dan berhasil kabur.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, pencarian tersangka dilakukan di wilayah Dnipropetrovsk di mana dia kemudian ditangkap dan ditahan.

Seorang juru bicara Garda Nasional Ukraina mengatakan, tersangka telah bergabung dengan dinas tersebut sejak tahun lalu.

Baca juga: Khawatir Konflik Rusia-Ukraina Memuncak, AS Cari Bantuan ke Qatar Amankan Gas ke Eropa

Tersangka juga bukan bagian dari personel militer yang dipantau oleh psikolog, outlet berita Syevodnya.ua melaporkan.

Melansir Al Jazeera, Komandan Garda Nasional Ukraina Nikolai Balan mengatakan, motif tersangka belum diketahui.

“Pertama-tama, penyelidikan akan dimulai pertanyaan apa motif kejahatan yang begitu mengerikan itu? Apakah prajurit itu menghadapi tekanan psikologis dalam tim juga akan dipelajari,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko di Facebook.

Dia menambahkan, penyelidik akan melihat bagaimana prajurit itu lolos dalam tes medis yang memungkinkan dia mengakses senjata.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

“Bagaimanapun, dia akan menderita hukuman paling berat atas pembunuhan massal itu,” tutur Gerashchenko.

Serangan itu terjadi pada saat yang sensitif bagi Ukraina.

Militer Rusia dilaporkan mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan dekat Ukraina, dan anggota NATO menuduh Moswka merencanakan invasi ke Ukraina.

Baca juga: Ukraina Teriak, Minta Komunitas Internasional Cegah Rusia Lancarkan Invasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com