Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Hukum Mati Juara Tinju yang Ikut Demo Harga BBM 2019

Kompas.com - 18/01/2022, 14:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MASHHAD, KOMPAS.com - Iran menjatuhkan hukuman mati kepada juara tinju lokal atas perannya dalam demo 2019, kata para aktivis pada Senin (17/1/2022).

Mereka juga mengungkapkan ketakutan bahwa atlet lain berisiko dieksekusi setelah seorang pegulat dihukum mati.

Hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Mohammad Javad Vafaei-Sani datang lebih dari setahun setelah eksekusi juara gulat Navid Afkari pada September 2020, yang memicu kecaman internasional dan seruan agar Iran dilarang mengikuti acara olahraga.

Baca juga: Belum Sempat Ketemu Keluarga, Pegulat Muda Navid Afkari Dieksekusi Iran

LSM Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia mengatakan, Vafaei-Sani (26) dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas pembakaran dan perusakan gedung-gedung pemerintah.

Dia ditahan pada Februari 2020 dan salah satu dakwaan terhadapnya adalah ikut serta dalam demo pada November 2019 yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar secara tiba-tiba, kata IHR dikutip dari AFP.

Pengacaranya, Babak Paknia, mengonfirmasi putusan itu di Twitter dan mengumumkan rencana mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

IHR menggambarkan Vafaei-Sani sebagai petinju juara di kota Mashhad, lokasi dia saat ini ditahan.

Para warganet lalu mendesak pihak berwenang menyelamatkan hidupnya. Tagar #SaveMohammadJavad menjadi tren di Twitter.

Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI), sayap politik kelompok oposisi Mujahidin Rakyat (MEK), yang keduanya dilarang di Iran, mengatakan bahwa tuduhan terhadapnya termasuk karena mendukung MEK.

Adapun Navid Afkari, pegulat berusia 27 tahun yang memenangi kompetisi nasional, digantung pada September 2020 di kota Shiraz setelah dihukum karena melakukan pembunuhan saat demo yang mengguncang kota itu dua tahun sebelumnya.

Baca juga: Menlu Israel: Kami Tak Perlu Izin AS untuk Serang Iran

Dia mengeluh disiksa hingga mengaku, dengan metode yang mencakup pemukulan dan alkohol disemprotkan ke hidungnya.

Saudara-saudaranya, Habib dan Vahid, sementara itu tetap di penjara di sel isolasi, menurut para aktivis.

Kelompok pendukung United for Navid meminta USA Wrestling untuk membatalkan undangan yang direncanakan bulan depan bagi pegulat Iran untuk ambil bagian dalam pertandingan persahabatan.

Iran setiap tahun mengeksekusi lebih banyak orang daripada negara mana pun selain China.

Para aktivis telah menyatakan keprihatinan bahwa jumlah yang digantung tampaknya meningkat lagi pada 2021 setelah tren penurunan baru-baru ini.

Baca juga: Hukum Mati Pegulat Muda Navid Afkari, Iran Dikecam Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com