Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Ungkap Bukti Adanya Air di Bulan

Kompas.com - 12/01/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Metro

BEIJING, KOMPAS.com – Sejumlah ilmuwan di China mengungkapkan adanya air di Bulan.

Adanya air di Bulan tersebut diidentifikasi oleh wahana penjelajah Chang'e-5 yang pertama kali mendarat pada 2020 untuk mempelajari permukaan Bulan.

Chang'e-5 mengirim kembali data yang, setelah analisis, tampaknya menunjukkan tanda-tanda air di dalam batu bulan.

Baca juga: NASA Tak Kirim Astronot ke Bulan Setidaknya hingga 2025

Melansir Metro, Selasa (11/1/2022), para ilmuwan awalnya berkeyakinan bahwa permukaan bulan benar-benar kering.

Tetapi dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan semakin banyak bukti keberadaan air di Bulan.

Chang'e-5 menggunakan instrumen on-board untuk menembakkan cahaya ke bebatuan dan mengukur apa yang disebut spectral reflectance.

Cahaya yang dipantulkan menunjukkan adanya molekul oksigen dan hidrogen. Air terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.

Baca juga: Misteri Kamooalewa, Asteroid Merah yang Disebut Bulan Kecil

Banyak pengamatan orbit dan pengukuran sampel yang diselesaikan dalam 10 tahun terakhir telah menunjukkan kemungkinan adanya air di batuan Bulan.

Namun, belum ada pengukuran yang dilakukan di permukaan Bulan itu sendiri untuk menentukan dari dekat, apakah benar-benar ada air di bebatuan, hingga Chang'e-5 melakukannya.

“Ini seperti 'perjalanan lapangan' di Bulan, kesempatan pertama untuk mendeteksi tanda-tanda air dari jarak dekat dan resolusi tinggi di permukaan bulan,” kata Lin Honglei dari Institut Geologi dan Geofisika di Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Menemukan air di Bulan bisa menjadi penting untuk misi luar angkasa di masa depan.

Ada kemungkinan bahwa satelit Bumi tersebut dapat bertindak sebagai pos untuk misi jarak jauh ke Mars atau lebih jauh ke tata surya.

Baca juga: SpaceX Menangkan Kontrak NASA, Akan Jalankan Misi ke Bulan Jupiter

Air juga sangat penting untuk eksplorasi luar angkasa. Ini dapat diubah menjadi oksigen bagi astronot untuk bernapas atau diminum.

Tapi massa air berat sehingga mahal untuk diluncurkan dari permukaan bumi.

“Setiap kali kami tidak perlu membawa air untuk perjalanan kami, kami memiliki kesempatan untuk membawa barang-barang berguna lainnya bersama kami,” jelas Jacob Bleacher, kepala ilmuwan eksplorasi untuk direktorat misi eksplorasi dan operasi manusia NASA.

“Dapat menggunakan air yang sudah ada di bulan akan sangat membantu kami dalam menjelajahi Bulan,” tutur Bleacher.

Penelitian adanya air di Bulan oleh peneliti China tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science Advances.

Baca juga: Jeff Bezos Tawarkan NASA Puluhan Triliun agar Dapat Kontrak Misi ke Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com