NUR-SULTAN, KOMPAS.com – Kronologi kerusuhan Kazakhstan bisa disimak untuk mengetahui lebih dalam tentang fakta-fakta di balik kejadian tersebut.
Kerusuhan di Kazakhstan cukup menyita perhatian publik dunia belakangan ini.
Kerusuhan bahkan sempat membuat Presiden Kazakhstan mengumumkan kondisi darurat di negaranya.
Baca juga: Presiden Kazakhstan Sebut Kerusuhan adalah Upaya Kudeta
Berbagai media asing pun turut memberitakan kerusuhan yang terjadi di negara Asia Tengah yang kaya akan minyak itu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah kronologi kerusuhan Kazakhstan versi Pemerintah Kazakhstan yang dijelaskan Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Daniyar Sarekenov melalui pernyataan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (11/1/2022):
Pada Minggu (2/1/2022), demonstrasi dalam rangka menentang kenaikan harga eceran untuk bahan bakar gas cair dimulai di wilayah Mangystau di Kazakhstan barat.
Para pengunjuk rasa menuntut pengurangan harga ke tingkat sebelumnya dan solusi dari sejumlah masalah sosial-ekonomi.
Atas instruksi Presiden, Pemerintah Republik Kazakhstan segera menanggapi tuntutan warga dan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga gas, serta memberlakukan moratorium kenaikan harga untuk produk makanan, bahan bakar, dan utilitas yang penting secara sosial.
Baca juga: Suasana Kota Almaty Mirip Film tentang Kiamat Usai Kerusuhan Kazakhstan
Semua orang yang sebelumnya ditahan selama tindakan tidak sah kemudian dibebaskan.
Setelah Pemerintah Kazakhstan mencoba memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa di kawasan Mangystau, demonstrasi dengan tuntutan serupa justru meluas di semua kota besar di Kazakhstan.
Pada tanggal 4 Januari 2022, Presiden Republik Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mendesak warga untuk tidak menyerah pada provokasi dengan latar belakang demonstrasi menentang kenaikan harga gas.
Presiden meminta warga untuk mengupayakan saling percaya dan dialog.
Presiden menginstruksikan Pemerintah Republik Kazakhstan dan otoritas lokal untuk menemukan solusi damai untuk masalah melalui dialog dengan semua pihak yang berkepentingan berdasarkan penghormatan terhadap hak dan kebebasan warga negara.
Baca juga: Kerusuhan Kazakhstan: Internet di Almaty Online Lagi Usai Mati 5 Hari
Pemerintah Kazakhstan berupaya menunjukkan kemauan politik yang jelas dan keinginan untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog, yang menegaskan komitmen pihak berwenang terhadap konsep "Negara Pendengar".
Sayangnya, Pemerintah Kazakhstan melihat aksi unjuk rasa di sejumlah kota besar dimanfaatkan oleh kelompok teroris, ekstremis, dan kriminal untuk memperkeruh situasi dan aksi kekerasan.