Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Shinto Jepang Tetap Digelar di Tengah Lonjakan Covid-19, Doa Khusus Pandemi Dipanjatkan

Kompas.com - 10/01/2022, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

TOKYO, KOMPAS.com - Lusinan jemaah yang hanya mengenakan cawat (pria) dan jubah mandi (wanita) dengan ikat kepala dan masker menceburkan diri ke kolam air es, sebagai bagian dari ritual tradisional Jepang di Tokyo pada Minggu (9/1/2022).

Daily Mail mewartakan, perayaan yang digelar ditengah lonjakan Covid-19 Jepang ini, menyampaikan doa khusus untuk akhir pandemi Covid-19.

Baca juga: Pasukan AS Jadi Sumber Lonjakan Infeksi Covid-19 Jepang, Pangkalan Militer Dibatasi Ketat

Tiga wanita, yang mengenakan jubah putih, dan segelintir pria dengan cawat bernyanyi, bertepuk tangan, dan berdoa sebelum mandi di air dingin yang diisi dengan balok es, sebagai bagian dari  di Kuil Teppou-zu Inari.

Adegan serupa terjadi tahun lalu selama acara tahunan, dengan jumlah massa yang telah diperkecil karena situasi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Sebelum virus corona menjadi krisis global, lebih dari seratus peserta mengikuti ritual Shinto ini pada awal 2020.

Ritual berlangsung selama bulan terdingin tahun di Tokyo, di mana suhu rata-rata antara terendah 37 derajat Fahrenheit (3 derajat Celcius) dan tertinggi 49 derajat Fahrenheit (9 derajat Celcius).

Dikenal sebagai Misogi, ritual ini terdiri dari membasuh seluruh tubuh untuk tujuan pemurnian.

Umat Shinto di Kuil Teppou Zu Inari mandi dengan air dingin untuk menyucikan jiwa dan raga mereka selama ritual Tahun Baru di Tokyo pada 9 Januari 2022.AFP PHOTO/PHILIP FONG Umat Shinto di Kuil Teppou Zu Inari mandi dengan air dingin untuk menyucikan jiwa dan raga mereka selama ritual Tahun Baru di Tokyo pada 9 Januari 2022.

Baca juga: Jepang Tambah Anggaran untuk Biayai Pangkalan Militer AS

Dalam beberapa hari terakhir, Jepang telah memperkenalkan kembali pembatasan jam buka bar dan restoran di tiga area, sebagai upaya untuk membendung lonjakan kasus virus corona yang terkait dengan pangkalan militer AS.

Pembatasan, yang oleh pihak berwenang disebut sebagai "langkah-langkah prioritas," kembali diterapkan untuk pertama kalinya sejak September, ketika Jepang mencabut kontrol darurat yang telah berlaku di seluruh negeri hampir sepanjang tahun lalu.

Melansir NBC News, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan langkah-langkah pembatasa Covid-19 diperlukan untuk mengendalikan kasus yang melonjak.

Varian omicron menular telah ditemukan di sekitar 80 persen prefektur Jepang.

Surat kabar Yomiuri melaporkan total infeksi baru Covid-19 Jepang akan melebihi 5.000 pada Jumat (14/1/2022), dibandingkan dengan rata-rata sekitar 200 per hari bulan lalu.

Baca juga: Setelah Jepang, Korea Selatan Protes Indonesia Larang Ekspor Batu Bara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com