Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Visa Novak Djokovic Dimulai, Ini 4 Kemungkinan Nasibnya di Australia

Kompas.com - 10/01/2022, 10:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MELBOURNE, KOMPAS.com - Novak Djokovic siap menjalani sidangnya di pengadilan untuk menentang pencabutan visanya atas aturan Covid Australia.

Sidang pengadilan federal online yang dibuka pada Senin (10/1/2022) pukul 10.00 pagi waktu setempat itu akan menentukan bagaimana nasib Djokovic selanjutnya.

Dikutip dari AFP, berikut ini adalah empat kemungkinan hasil sidang Novak Djokovic.

Baca juga: Aturan Vaksinasi Covid-19 di Australia dan Kenapa Novak Djokovic Dilarang Masuk

1. Djokovic menang

Jika hakim Anthony Kelly memutuskan mendukung Djokovic, itu akan membatalkan pencabutan visanya, yang akan menjadi valid lagi.

Ini akan menjadi kemenangan sensasional bagi Djokovic yang skeptis terhadap vaksin dan kemunduran bagi Pemerintah Australia, yang memberlakukan kontrol ketat terhadap Covid-19 di perbatasannya selama sekitar dua tahun.

Tim hukum bintang tenis Serbia itu telah menetapkan apa yang mereka inginkan agar diputuskan oleh hakim dalam skenario ini.

Dalam pengajuan setebal 35 halaman menjelang sidang, mereka menyerukan pembebasan segera dari penahanan selambat-lambatnya pukul 17.00 hari Senin.

Mereka juga meminta hakim untuk memutuskan secepat mungkin, tanpa menunggu untuk menyusun alasan hukumnya yang menurut mereka bisa dirilis kemudian.

Australia Terbuka dimulai tujuh hari setelah sidang hari ini.

2. Australia banding

Namun, pemerintah pasti akan mengajukan banding atas putusan tersebut, kata Christopher Levingston, spesialis terakreditasi dalam hukum migrasi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.

Selama banding "Djokovic akan tetap berada di tahanan imigrasi", katanya dalam analisis kasus tersebut.

Baca juga: Kronologi Pelarangan Novak Djokovic Masuk ke Australia karena Tidak Divaksin Covid-19

3. Pemerintah Australia menang

Jika persidangan berjalan sesuai keinginan Pemerintah Australia, mereka kemungkinan akan mendepak Djokovic keluar dari negara itu dengan pesawat berikutnya yang tersedia dari Melbourne.

Kamis pekan lalu (6/1/2022), hakim memerintahkan Menteri Dalam Negeri Karen Andrews untuk tidak melepas Djokovic saat dia melawan bandingnya.

Perintah itu berakhir Senin 10 Januari 2022 pukul 16.00 waktu setempat.

Levingston mengatakan, kasus pemerintah bergantung pada bagian undang-undang migrasi yang dia yakini pada akhirnya akan membuat Djokovic gagal dalam permohonannya.

Di bawah undang-undang, menteri hanya perlu menunjukkan bahwa kehadiran pemegang visa "bisa, akan, atau mungkin" berisiko bagi kesehatan, keselamatan, atau ketertiban warga Australia.

Akan tetapi, kalaupun pemerintah menang, bintang tenis itu masih bisa mengajukan banding.

Baca juga: Petenis China Peng Shuai Hilang, Novak Djokovic Ikut Syok

4. Banding Djokovic

Jika hakim menolak kasus visa Djokovic, mungkin akan ada banding dari dirinya.

"Jika dia kalah, kemungkinan besar akan diajukan banding," kata John Findley, pengacara-direktur yang berfokus pada masalah migrasi, keluarga, bisnis, dan pajak.

Dalam skenario itu, pengacara Djokovic harus berargumen bahwa telah terjadi kesalahan dan mungkin menandai beberapa poin hukum yang belum teruji, tambahnya.

Namun, jika banding seperti itu diajukan, Djokovic tetap tidak bisa bebas saat kasusnya diperdebatkan, kata Levingston.

Meski hakim dapat mengizinkan banding, dia tidak bisa memerintahkan pemerintah memberikan visa yang memungkinkan Novak Djokovic keluar dari tahanan, kata Levingston.

Menteri Dalam Negeri Australia dapat memberikan visa seperti itu, katanya, tetapi dia tidak mungkin melakukannya mengingat posisi pemerintah dalam kasusnya dan dampak politik dari keputusan untuk membebaskannya.

Baca juga: Model Ini Diming-imingi Rp 1 Miliar untuk Rayu Novak Djokovic

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com