WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Citigroup bakal memecat para karyawannya yang tidak mau divaksin Covid-19.
Keputusan tersebut bakal membuat raksasa keuangan itu menjadi perusahaan berbasis di Wall Street, New York, AS pertama yang menegakkan mandat vaksin.
Citigroup mengumumkan keputusannya itu melalui memo yang dikirim kepada karyawannya pada Jumat (7/1/2022) sebagaimana dilansir CNBC.
Baca juga: Kisah Orang Inggris Diserbu Kelompok Anti-vaksin, Dituding Aktor Krisis Pura-pura Sakit Covid-19
Mereka yang tidak patuh terhadap mandat vaksin perusahaan siap-siap angkat koper dari meja kerjanya pada akhir Januari.
Sebelumnya, tepatnya pada Oktober, Citigroup sudah mengumumkan rencana bahwa para karyawannya harus divaksinasi sepenuhnya sebagai syarat kerja.
Saat itu, perusahaan mengatakan bahwa karyawan harus menyerahkan bukti vaksinasi pada 14 Januari.
Mereka yang tetap tidak bisa menunjukkan bukti vaksinasinya paling lambat pekan depan, akan dihukum unpaid leave alias cuti yang tidak digaji dengan hari kerja terakhir pada 31 Januari.
Memo tersebut pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Juru bicara Citigroup menolak berkomentar ketika dihubungi CNBC.
Baca juga: Seorang Pria India Mengaku Terima 11 Dosis Vaksin Covid-19 dalam Satu Tahun
Citigroup, bank terbesar ketiga di AS berdasarkan asetnya, memiliki kebijakan vaksin paling agresif di antara perusahaan-perusahaan di Wall Street.
Bank-bank saingannya termasuk JPMorgan Chase dan Goldman Sachs sejauh ini belum mengambil keputusan memberhentikan karyawan yang tidak divaksinasi.
Citigroup dipimpin oleh CEO Jane Fraser sejak Maret 2021.
Keputusan mandat vaksin tersebut diambil perusahaan karena mematuhi perintah eksekutif Presiden AS Joe Biden tentang vaksin.
Citigroup menambahkan, menegakkan mandat vaksin juga akan membantu memastikan keselamatan karyawan yang kembali work from office (WFO).
Baca juga: Seorang Wakil Jaksa yang Menentang Mandat Vaksin Meninggal karena Covid-19
Setelah Citigroup mengumumkan aturan tersebut, lebih dari 90 persen karyawannya telah divaksin.
Capaian vaksinasi tersebut itu meningkat saat tenggat waktu semakin dekat, menurut seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kendati demikian, aturan tersebut hanya berlaku untuk karyawan Citigroup yang berbasis di AS.
Sejumlah COE di Wall Street, seperti Jamie Dimon dari JPMorgan dan James Gorman dari Morgan Stanley dengan vokal menyerukan pekerjanya kembali WFO.
Namun penyebaran varian Omicron memaksa perusahaan-perusahaan itu untuk menunda kembali rencana WFO.
Baca juga: Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Keempat di Israel Disebut Bisa Tingkatkan Antibodi 5 Kali Lipat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.