Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus 600 Kasus, Pasien Omicron di Singapura Belum Ada yang Parah

Kompas.com - 28/12/2021, 12:30 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pasien-pasien Covid-19 varian Omicron di Singapura sejauh ini bergejala ringan atau bahkan tidak mengalami gejala sama sekali alias asimtomatik.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) memastikan, belum menemukan kasus bergejala parah yang memerlukan oksigen tambahan atau harus dirawat di ruang perawatan intensif (ICU)

Diduga ringannya gejala Omicron di Singapura karena sebagian besar kasus telah divaksin dan masih berusia muda.

Baca juga: Omicron Mengganas, Muncul Klaster Covid-19 di Bar Singapura

MOH melanjutkan, studi awal di sejumlah negara mengindikasikan Omicron jauh lebih menular dari varian Covid-19 lainnya seperti Delta, tetapi gejalanya lebih ringan dan berisiko lebih rendah dirawat inap di rumah sakit.

Sebanyak dua dosis vaksin mRNA mengurangi 35 persen kemungkinan terinfeksi Omicron dengan gejala serius. Angka ini naik menjadi 75 persen pada individu yang telah disuntik booster vaksin mRNA Covid-19.

Menindaklanjuti perkembangan Omicron, kementerian memutuskan warga yang terpapar Omicron tidak perlu lagi menjalani isolasi khusus di National Centre for Infectious Diseases (NCID).

Pasien dapat menjalani pemulihan mandiri di rumah masing-masing. Opsi lain adalah penyembuhan di fasilitas pemulihan.

Jika kondisi membaik, pasien yang telah divaksin akan dinyatakan sembuh dalam 10 hari sedangkan yang belum divaksin dalam 2 minggu.

Sementara itu individu-individu yang berhubungan kontak langsung dengan pasien Omicron tidak perlu lagi menjalani karantina selama 10 hari.

Mereka cukup memantau kondisi kesehatannya dan melakukan tes antigen Covid-19 selama tujuh hari berturut-turut. Sepanjang negatif, dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

Baca juga: Terus Melonjak, Kasus Covid-19 Omicron Singapura Tembus Tiga Digit

Jumlah kasus Omicron Singapura

Data terakhir Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Senin (27/12/2021) menunjukkan, ada 647 kasus Omicron yang terdiri dari 522 kasus impor dan 125 infeksi lokal.

Angka ini berlipat ganda dari minggu lalu sebanyak 153 kasus yang kemudian naik menjadi 448 pasien akhir pekan lalu.

MOH juga menemukan satu klaster Omicron di bar alkohol bernama The Vinyl Bar yang berlokasi di distrik River Valley, Singapura Tengah.

Pemerintah tidak menampik bahwa kasus Omicron Singapura akan terus menyebar luas dan meningkat. Kemungkinan gelombang ke-7 Covid-19 sangat mungkin terjadi dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Singapura siap menghadapi gelombang ini sembari tetap fokus dengan target untuk hidup bersama Covid-19 yang endemik.

Senjata utama Singapura melawan Omicron adalah booster vaksin Covid-19. Pemerintah Singapura terus menggencarkan meminta warganya untuk segera disuntik booster.

Tingkat vaksinasi Singapura saat ini salah satu yang tertinggi di dunia yaitu 88 persen. Sebanyak 37 persen populasi telah menerima booster.

Total jumlah kasus Covid-19 di Singapura sejak pandemi berkecamuk hampir dua tahun lalu telah mencapai 278.044.

Baca juga: Omicron Melonjak, Singapura Hentikan Sementara Penerbangan Tanpa Karantina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com